Pembangunan Balikpapan Tahun 2020: Maju Enggak, Mundur Enggak

Pembangunan Balikpapan Tahun 2020: Maju Enggak, Mundur Enggak

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Pembangunan infrastruktur di Balikpapan stagnan. Jalan di tempat. Hampir tidak ada proyek pembangunan yang berarti tahun ini.

Setidaknya ada tiga lahan yang mangkrak. Seperti rencana pembangunan pusat perbelanjaan baru CBD di samping Gedung KONI, seputaran Ruhui Rahayu. Kemudian rencana pembangunan Sea View di Jenderal Sudirman. Serta lahan Eks Puskib yang belum dijamah lagi sejak awal tahun.

Tahun ini juga tidak ada pembangunan gedung baru pemerintahan. Misalnya kantor Kelurahan Mekar Sari masih ngontrak. Kantor Kecamatan Balikpapan Tengah masih menggunakan bekas kantor PDAM yang lama di Martadinata. Kedua instansi ini belum punya gedung sendiri.

Padahal cita-cita itu masuk dalam salah satu misi kepemimpinan pasangan Rizal Effendi dan Rahmad Masud. Ketua DPRD Balikpapan Abdulloh mengambinghitaman pandemi. Sehingga capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tidak sesuai target.

Bantuan keuangan (bankeu) bankeu dari pemerintah pusat maupun Pemprov Kaltim menurun. Begitu juga dengan adanya pemangkasan Dana Bagi Hasil (DBH).

"Sehingga target dan program yang sudah kita canangkan, banyak yang tidak dilakukan. Bahkan tidak berani memprogramkan mana kala tidak ada anggarannya," ujar Abdulloh.

Hal lain yang membuat pencapaian RPJMD tidak maksimal, katanya, kemungkinan dipengaruhi sikap pemimpin daerah yang tidak fokus.

"Saya katakan tidak fokus kenapa? Karena tidak punya target pembangunan yang terpusat," ungkapnya.

Baca juga: Siram Bensin

Mestinya kepala daerah bisa sepakat untuk menyelesaikan suatu masalah. Misalnya masalah banjir yang setiap waktu dialami warga Kota Minyak saat intensitas curah hujan cukup tinggi. Maka, tahun ini mestinya semua perangkat daerah, fokus dalam mengatasi masalah tersebut. Maka dipastikan bisa selesai.

"Kalau setiap tahun diacak semua. Misalnya pembangunan jalan Rp 1 miliar, kemudian yang lain-lain, akhirnya tidak ada yang selesai juga," katanya.

Politisi Partai Golkar itu berharap wali kota selanjutnya bisa bekerja lebih fokus dan mampu memilah program prioritas. Misalnya menyelesaikan problem recovery ekonomi.

"Sisi ekonomi dikuatkan, pariwisata diperkuat, kemudian objek-objek lainnya," ungkapnya.

Secara umum RPJMD 2016-2021 fokus pada lima arahan strategis. Seperti peningkatan SDM yang berkualitas dan berdaya saing, mewujudkan kota layak huni yang berwawasan lingkungan, meningkatkan infrastruktur kota yang refresentatif, membangun ekonomi kerakyatan yang kreatif, serta mewujudkan penyelenggaran tata kelola pemerintahan yang baik.

Khusus untuk peningkatan infrastruktur kota yang refresentatif, katanya masih dibawah target evaluasi indikator keberhasilan. Sampai Mei 2020, indikator itu masih berkisar diangka 50 persen, dari nilai yang seharusnya dicapai yakni 60 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: