Kadisdik Samarinda Ingatkan Jangan Ada Transaksi di Sekolah

Kadisdik Samarinda Ingatkan Jangan Ada Transaksi di Sekolah

SAMARINDA, nomorsatukaltim.com - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Samarinda, Asli Nuryadin kembali mengimbau agar tidak ada transaksi dalam dunia pendidikan. Apalagi yang sifatnya memaksa dan implementasinya akan menyusahkan siswa.

Dia mengaku, tahun ini sudah menerbitkan Surat Edaran (SE) yang berisikan imbauan tersebut. Termasuk di dalamnya, larangan jual beli seragam sekolah, bahkan buku-buku sekolah. “Anak kita ini kan maunya sekolah. Jangan sampai dipersulit karena urusan seragam saja,” tutur Asli saat ditemui di kantornya Jalan Biola. Untuk buku-buku pelajaran, Asli menyebut, ketersediaan buku tersebut sudah disediakan oleh sekolah melalui dana Bantuan Operasional Sekolah Nasional (Bosnas). Terkecuali buku-buku referensi yang jadi tambahan untuk menunjang pembelajaran di sekolah. Bahkan itupun, disebutkan Asli, tak boleh dipaksakan. “Karena buku wajib, sudah didanai oleh Bosnas. Kalau ada tambahan, sifatnya tidak boleh dipaksa,” imbuhnya. Apalagi saat ini dia memahami, situasi perekonomian sedang kurang baik. Pasalnya musibah pandemi COVID-19 yang melanda Kota Tepian belakangan ini telah memberikan pengaruh besar terhadap perekonomian warga Samarinda. Sehingga dia pun tak ingin ada sekolah yang justru memberikan beban tambahan bagi para orang tua siswa. Meski begitu, dia menyebut, jika memang ada keperluan sekolah yang harus dibayarkan orang tua siswa, harus melalui kesepakatan. Jika ternyata memang orang tua siswa tak mampu, maka pihak sekolah tak boleh sama sekali melakukan pemaksaan “Intinya berapapun besarannya jangan dipaksakan, jangan ditentukan. Sekolah juga jangan memaksa,” pungkasnya.(adv/top/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: