Pria yang Gantung Diri di Pohon Baru Langsungkan Pernikahan

Pria yang Gantung Diri di Pohon Baru Langsungkan Pernikahan

SAMARINDA, nomorsatukaltim.com - Bulewong (23) dan Nadia (20) adalah dua sejoli yang menjalin cinta sejak masih duduk di bangku SMA. Tak terasa sudah enam tahun lamanya mereka menjalin asmara. Selama itu keduanya mampu bertahan. Kendati cobaan kerap datang menghampiri, lantaran sempat menjalani hubungan jarak jauh.

Tiga tahun ke belakang, Bulewong rela berpisah dengan Nadia. Pemuda 23 tahun itu memilih merantau ke Samarinda, meninggalkan wanita pujaannya di kampung halaman, Mamuju, Sulawesi Barat. Hingga akhirnya mereka kembali bertemu dan memutuskan untuk selalu bersama dalam ikatan pernikahan. Jumat malam (30/10/2020) lalu, adalah hari yang begitu istimewa bagi pasangan ini. Dengan mengucap janji suci, keduanya secara sah menjadi sepasang suami-istri. Pernikahan digelar secara siri dan berlangsung sederhana di rumah kerabat Nadia, yang terletak di Jalan Revolusi II, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda. Rasa bahagia begitu terpancar dari mimik wajah mereka, yang akhirnya bisa selalu bersama. Namun siapa sangka, kebahagiaan itu berubah menjadi petaka selang beberapa waktu kemudian. Bulewong dan Nadia yang baru menikah, harus kembali berpisah untuk selama-lamanya. Nestapa dialami Nadia, ketika mengetahui sang suami tewas dengan seutas tali yang menjerat di lehernya. Jasadnya ditemukan warga dalam keadaan menggantung di atas pohon bilangan Jalan Teuku Umar, Kecamatan Sungai Kunjang, Sabtu pagi (31/10/2020). Bulewong, diduga nekat menghabisi nyawanya sendiri. Penemuan sosok mayat yang sempat menggegerkan warga setempat itu diketahui Marjudi, Ketua RT 35 Kelurahan Karang Asam Ulu. Kepada media ini, Marjudi menjelaskan penemuan mayat itu pertama kali oleh seorang pengendara yang sedang melintas di jalan tersebut. Saat itu, saksi melihat motor Suzuki Satria FU terparkir di pinggir jalan. Curiga dengan hal tersebut, saksi mata kemudian mencari tahu siapa pemilik motor itu. Alangkah terkejutnya, saksi kemudian menemukan sesosok pria dengan keadaan tergantung di pohon, tak jauh dari lokasi terparkirnya motor tersebut. Setelah mendapatkan laporan itu, Marjudi menuju ke lokasi penemuan mayat itu. Di sana ia mendapati jasad pria mengenakan jaket hitam dan celana berwarna cokelat dalam posisi leher terikat di pohon.
 
Lihat postingan ini di Instagram
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh nomorsatu kaltim (@nomorsatu_kaltim) pada

"Sekitar pukul 07.00 Wita informasinya saya terima. Saya ditelepon sama bu Lurah untuk dimintai tolong melakukan pengecekan di pergudangan, katanya ada orang yang gantung diri. Saya kemudian menelepon Polsek Sungai Kunjang dan juga menelepon ambulans," ucap Marjudi. Pada pukul 09.30 Wita, ambulans tiba di lokasi kejadian. Jajaran Polsek Sungai Kunjang kemudian melakukan evakuasi dengan menurunkan mayat dari atas atas pohon, untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS). Di tempat terpisah, Nadia seketika histeris, mendapatkan kabar suaminya ditemukan meninggal dunia dalam kondisi seperti itu. Pasalnya mereka baru hitungan beberapa jam melangsungkan pernikahan. Didampingi saudara sepupunya, Nadia selekasnya menuju kamar jenazah RSUD AWS. Jasad Bulewong yang harus menjalani pemeriksaan, baru dapat diserahkan empat jam kemudian. Selanjutnya dibawa ke rumah kerabat Nadia, sebelum akhirnya diputuskan untuk dimakamkan ke kampung halamannya. Minggu siang (1/11/2020), jasad Bulewong diterbangkan ke Mamuju, melalui penerbangan Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan. "Jenazahnya sudah dipulangkan tadi (kemarin, Red) ke Mamuju sama istrinya," ungkap Morgan (47), sepupu Nadia saat ditemui di kediamannya di Jalan Revolusi II, Kecamatan Sungai Kunjang. Sementara itu, pemicu Bulewong nekat menghabisi nyawanya sempat menjadi misteri. Pasalnya dalam suasana berbahagia usai melangsungkan pernikahan, Bulewong malah nekat gantung diri. Namun belakangan misteri itu mulai terungkap. Diduga karena melangsungkan pernikahan secara diam-diam, hingga memilih pindah agama menjadi seorang muslim, Bulewong mendapatkan pertentangan dari kedua orang tuanya. Tak kunjung mendapatkan restu, membuat Bulewong nekat bunuh diri. Dikisahkan Morgan, semua berawal dari kedatangan Nadia untuk menemui Bulewong pada Selasa (27/10) lalu. Nadia dari Mamuju tiba di Kota Tepian disambut oleh Bulewong. Sepasang kekasih ini akhirnya kembali bertemu, sejak tiga tahun lamanya terpisah oleh jarak. Bulewong kemudian membawa Nadia untuk menginap semalam di mes perusahaan Bulewong di Kecamatan Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara. Keesokan harinya, keduanya mengunjungi kediaman kerabat Nadia yang ada di Samarinda, yakni Morgan. Selama beberapa hari, keduanya memutuskan untuk menginap di sana. "Karena takut dibilang zina sama warga karena menginap di sini, jadi mereka memutuskan untuk menikah," ungkap Morgan. Sebelum melangsungkan pernikahan, Jumat siang (30/10) Bulewong meminta tolong kepada Morgan untuk membantunya menjadi seorang mualaf. Malam harinya, mereka pun melangsungkan pernikahan di kediaman Morgan. "Siangnya dia pindah agama, saya yang mengantarkan. Malamnya melangsungkan pernikahan," ucap Morgan sembari menunjukkan bukti secarik kertas berbentuk sertifikat tanda Bulewong telah berstatus seorang muslim. Acara pernikahan itu diselenggarakan secara sederhana dengan khidmat dan penuh rasa bahagia. Selang beberapa waktu kemudian, tepatnya pada pukul 21.00 Wita, Bulewong izin kepada Nadia untuk bertemu temannya perihal meminjam motor. Sekitar pukul 01.00 Wita Sabtu dini hari (31/10/2020), Bulewong kembali ke rumah Morgan. Kala itu Bulewong nampak sedang gundah hingga tak bisa tidur. "Malam itu dia tidak ada tidur, minum kopi dibuatkan istrinya," lanjutnya. Sekitar pukul 05.00 Wita, Bulewong kemudian kembali minta izin kepada Istrinya keluar rumah untuk membeli obat. Sejak kepergiannya itu, Bulewong tak kunjung kembali pulang. Hingga akhirnya sekitar pukul 07.00 Wita, Nadia yang sedang gelisah menunggu suaminya balik ke rumah, mendapatkan kabar mengejutkan. Bulewong Ditemukan tewas gantung diri oleh warga. "Dia pergi pamit beli obat katanya, itu dia enggak bawa handphone. Gelisah istrinya. Tahunya sudah meninggal. Kami juga tahunya dari Facebook, grup Busam. Saya langsung ke lokasi, ternyata benar dia (Bulewong)," katanya. Nadia tak hentinya bersedih hingga berulang kali histeris. Ia tak menyangka suaminya nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Karena terlarut dalam kesedihan, Nadia bahkan sempat nekat ingin mengakhiri hidupnya. Beruntung berhasil digagalkan Morgan. "Dia awalnya lagi angkat telepon, enggak tahu dari siapa. Suaranya sempat meninggi, terus keluar dari kamar, masuk ke kamar mandi bawa sarung. Ada setengah jam dia enggak keluar, kami bujuk keluar baru dia keluar," ucapnya. Takut Nadia melakukan aksi nekat serupa dengan suaminya, keluarga di dalam rumah pun langsung membopong Nadia menuju kamar tidur. Saat itu, Nadia yang terlihat masih syok dengan kepergian Bulewong, terus berteriak histeris hingga jatuh terlelap dalam kesedihan. Malamnya, pihak keluarga pun berembuk, diputuskan kalau jenazah Bulewong akan dikebumikan di kampung halamannya di Desa Salutiwo, Provinsi Sulawesi Barat. "Malamnya dia berangkat sama tantenya. Terus jenazah korban diberangkatkan siang tadi (kemarin, Red.)," ucapnya. Morgan mengaku tak mengetahui hal yang mendasari Bulewong hingga nekat bunuh diri. Mulai dari kedatangan Bulewong dan Nadia di kediamannya, Morgan mengatakan kalau pasangan muda ini sedikit tertutup. Dan tak terlalu banyak bercerita permasalahannya. "Saya sempat tanya waktu dia mau mualaf dan sebelum menikah. Saya bilang, sudah dapat izin dari keluarga atau belum. Tapi dia bilang sudah, dan semua ada dikeputusannya," ucapnya. "Setahu saya tidak ada permasalahan, orangnya juga pendiam. Jadi tidak tahu pasti masalahnya apa. Kami pun masih tidak menduga kalau bakal begini," tandasnya. Sementara itu, disebutkan dari sumber tepercaya media ini, diketahui pernikahan yang dilakukan Bulewong dan Nadia mendapatkan pertentangan dari orang tuanya di kampung halaman. "Si korban ini sebelumnya beragama Nasrani. Sebelum menikah, korban sempat berpindah agama menjadi muslim," ucap sumber tersebut. Perpindahan agama dan pernikahan yang dilangsungkan tanpa sepengetahuan pihak keluarga, diduga menjadi sebab utama Bulewong nekat mengakhiri nyawanya. Pasangan ini bahkan diketahui telah menjalin kasih sejak enam tahun silam. Keduanya diketahui berasal dari Desa Salutiwo, Provinsi Sulawesi Barat. Sementara itu, dikonfirmasi terpisah, Kanit Reskrim Polsek Sungai Kunjang Iptu Purwanto mengatakan, dari hasil pemeriksaan tidak ada ditemukan tanda kekerasan pada tubuh korban. Dengan demikian, dugaan awal murni korban nekat bunuh diri. "Dari hasil pemeriksaan tidak ada tanda kekerasan. Sekarang jenazah sudah dipulangkan ke kampung halamannya di Sulawesi," singkat Purwanto. (aaa/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: