Batu Bara Disulap Jadi DME

Batu Bara Disulap Jadi DME

Adapun potensi penghematan devisa dari proyek DME PTBA diperkirakan mencapai Rp 8,7 triliun dan Grup Bakrie sekitar Rp 5 triliun. “Di Batuta tergantung harga metanol. Tapi estimasi di US$ 300-350 juta. Sekitar Rp 5 triliun ya,” paparnya.

Pemerintah telah menyiapkan banyak insentif untuk hilirisasi batu bara. Salah satunya tertuang dalam Undang-Undang tentang Cipta Kerja. Royalti batu bara bagi perusahaan yang melakukan hilirisasi bisa 0 persen. Menurutnya, insentif yang diberikan ini akan sangat membantu dalam mencapai nilai keekonomian. “Saya sudah lihat di metanol dan DME. Kita lihat memang sangat membantu keekonomian dari proyek ini,” tegasnya.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, impor elpiji dalam lima tahun terakhir terus meningkat. Bahkan pada 2019 impor elpiji mencapai 5,7 juta ton atau senilai US$ 2,5 miliar.

INSTRUKSI PRESIDEN

Presiden Jokowi meminta produsen batu bara. Untuk segera mengembangkan industri turunan batu bara. Mulai dari peningkatan mutu atau upgrading, pembuatan briket batu bara, kokas, pencairan batu bara, gasifikasi batu bara sampai dengan campuran batu bara cair.

Jokowi meyakini dengan mengembangkan industri turunan batu bara, ini bisa meningkatkan nilai tambah komoditas berkali-kali lipat.

“Mengurangi core bahan baku yang dibutuhkan industri dalam negeri. Seperti industri baja. Industri petrokimia,” katanya saat memimpin rapat terbatas dengan sejumlah anggota kabinet melalui video conference di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pekan lalu.

Ia menyampaikan, beberapa prioritas pengembangan industri turunan batu bara. “Seperti program gasifikasi batu bara atau DME gasifikasi batu bara menjadi syngas dan yang diperlukan industri petrokimia serta DME yang sangat penting sebagai substitusi elpiji. Di mana elpiji kita masih impor. Sehingga bisa mengurangi impor elpiji kita,” kata Jokowi.

DME atau dimethyl ether dikembangkan sebagai bahan bakar alternatif pengganti elpiji. Sedangkan syngas yang merupakan singkatan dari “synthetic gas” merupakan gas berenergi yang dihasilkan melalui proses gasifikasi batu bara. Untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kimia. Seperti pupuk dan petrokimia, listrik dan gas kota.

“Saya minta road map optimalisasi batu bara dalam negeri betul-betul dipercepat. Dengan penerapan teknologi yang ramah lingkungan,” tambah Jokowi.

Ia meminta para menterinya menentukan strategi produk hilir yang ingin dikembangkan.

“Sehingga jelas arah mana yang akan kita tuju. Berapa banyak yang akan diubah menjadi gas. Berapa banyak yang akan diubah menjadi petrokimia dan kawasan yang akan dikembangkan menjadi hilirisasi industri batu bara di mana saja. Sehingga jelas arah kita ini seperti apa,” tegas Jokowi.

Dia juga memerintahkan agar wilayah yang memiliki cadangan sumber batu bara dipastikan cukup. Untuk menjamin pasokan dalam hilirisasi industri batu bara.

“Sebelumnya, saya ingin mengingatkan bahwa kita semua harus bergeser dari negara pengekspor bahan-bahan mentah dan salah satunya adalah batu bara menjadi negara industri. Yang mampu mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi. Ini saya kira strategi besar yang kita harus konsisten untuk menjalankannya,” ungkap Jokowi.

Untuk itu, industri batu bara Indonesia diminta untuk bergerak ke pengembangan industri turunan batu bara. Mulai dari industri peningkatan mutu (upgrading), pembuatan briket batu bara, pembuatan kokas (batu bara berkalori tinggi), pencairan batu bara, gasifikasi batu bara sampai dengan campuran batu bara cair.

“Dengan mengembangkan industri turunan batu bara ini, saya yakin dapat meningkatkan nilai tambah komoditas berkali-kali lipat, mengurangi core bahan baku yang dibutuhkan industri dalam negeri. Seperti industri baja, industri petrokimia dan tidak kalah pentingnya kita bisa membuka lapangan pekerjaan sebanyak-banyaknya,” jelas dia. (de/ktn/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: