Ibu Kota Baru Butuh Daging Unggas 60 Ribu Ton
Dadang Sudarya. (Fey/diswaykaltim.com)
Balikpapan, Disway Kaltim.com --- Provinsi Kalimantan Timur harus menyediakan sekurangnya 60 ribu ton daging unggas untuk memenuhi kebutuhan ibu kota negara yang baru.
Perkiraan itu muncul seiring proyeksi jumlah penduduk yang naik pada 2024 mendatang.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, pemerintah pusat memberikan bantuan 10 ribu bibit unggas.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Timur, Dadang Sudarya, Senin (2/9/2019) mengatakan. Selama ini Kaltim mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
“90,5 persen kebutuhan daging unggas bisa dipenuhi oleh peternak lokal. Hanya 9,5 persen didatangkan dari luar daerah berupa daging beku," terangnya.
Kenaikan kebutuhan daging unggas seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang diperkirakan mencapai 5,58 juta jiwa, dari 3,5 juta jiwa saat ini.
Sebagai langkah awal. Kementerian Pertanian akan menggelontor Kaltim dengan bibit unggas sebanyak 10 ribu .
Bantuan bibit unggas tersebut merupakan hal pertama bagi Kaltim yang tak pernah mendapatkan bantuan serupa. Dengan bantuan itu. Dinas Peternakan akan mengembangkan bibit bersama Unit Pelaksana Teknis Daerah lainnya dan kelompok tani.
Menurut Dadang, untuk memenuhi kebutuhan daging ayam. Kaltim sendiri sudah memproduksi 68 juta doc atau anak ayam dari perusahaan Breeding Farm. “Dari 68 juta itu 65 juta ekor dipelihara oleh peternak,” ujar dia. Sementara 3 juta ekor disalurkan ke luar Kaltim.
Dadang Sudarya bilang, Kaltim sesungguhnya telah menjadi daerah swasembada daging unggas karena dapat memenuhi kebutuhannya sendiri. Bahkan hingga tahun ini, memproduksi 76 juta unggas. Jumlah ini lebih banyak dari realisasi tahun sebelumnya sebanyak 68 juta ekor.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjanjikan bantuan bibit 10 ribu ekor yang diharapkan bisa bertambah menjadi 100 ribu untuk tahun pertama.
Namun jumlah itu akan ditambah pada tahun berikutnya. Jika jumlah bibit terus meningkat. Bantuan tersebut merupakan salah satu strategi pemenuhan pangan sebelum ibu kota negara baru benar-benar berpindah ke wilayah Kabuapaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara. (k/fey/eny).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: