Langkah Pemprov Tingkatkan Produksi Beras: Tambah Luas Tanam, Optimalkan Padi Gunung
Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim H Ibrahim. (Fey/diswaykaltim.com)
Balikpapan, DiswayKaltim.com - Upaya pemenuhan kebutuhan pangan terus dilakukan Pemprov Kaltim.
Salah satunya dengan mendorong produksi beras melalui padi sawah dan padi ladang.
Pemenuhan kebutuhan pangan juga dilakukan dengan diversifikasi pangan. Yaitu, memacu produksi tanaman lain pengganti beras. Seperti jagung dan umbi-umbian.
Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) Provinsi Kaltim H Ibrahim menjelaskan. Dalam memacu produksi beras. Upaya yang dilakukan adalah tambah luas tanam yang diikuti dengan penanaman ladang kering atau padi gunung.
“Kalau beras memang masih kurang itu. Dengan asumsi jumlah penduduk Kaltim 3,5 juta. Sehingga memang harus meningkatkan produktivitas. Tetapi di sisi lain konsumsi beras juga turun 114 kg/kapita per tahun menjadi 89 kg/kapita per tahun,” jelasnya saat ditemui baru-baru ini dalam FGD Ketahanan Pangan Persiapan Ibu Kota Negara.
Saat ini produksi beras Kaltim diperkirakan mencapai 456.000 ton hingga akhir 2019. Produksi itu memang masih lebih besar dibandingkan dengan padi ladang yang baru mencapai sekitar 4 ton atau seluas 60.000 ha.
Namun demikian. Harga padi ladang jauh lebih tinggi dibanding beras biasa. Dimana harga jualnya mencapai Rp15.000—Rp20.000 per kg.
“Tapi dengan harga jual itu masih banyak masyarakat yang mau padi ladang. Kami juga sudah menyebar 50 kecamatan di Kaltim menjadi sentra produksi beras,” beber Ibrahim.
Di antaranya kecamatan di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Paser, Berau, Kutai Timur dan Kutai Kartanegara.
Selain itu, program diversifikasi juga mulai dijalankan. Seperti jagung dan umbi-umbian juga dipacu sebagai pengganti beras. “Kami juga berupaya menggalakkan makanan pokok selain beras,” ujarnya. (k/fey/eny)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: