Kelola Perusda Butuh Terobosan Baru

Kelola Perusda Butuh Terobosan Baru

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Pengamat ekonomi Aji Sofyan Effendi menilai ada kesalahan dalam tatanan direksi perusda.

Terkhusus Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha (PDPAU). Alhasil, tidak ada sumbangsih terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kota Tepian.

“Artinya usaha-usaha yang ada tidak layak. Jadi sebenarnya ini berbicara konsep business plan. Jadi, bagaimana perusahaan ini bisa hidup dengan mengembangkan berbagai bisnis. Serta ditangani oleh orang yang profesional,” katanya saat dihubungi Disway Kaltim, Kamis (15/10/2020).

Perusda ini memang membutuhkan orang yang profesional. Agar semua bidang usahanya berkembang dengan baik. Karena, PDPAU ini usianya sudah puluhan tahun. Tapi sampai sekarang belum menyumbangkan PAD sedikit pun.

Sehingga percuma kalau terus diberikan penyertaan modal dari pemerintah. Karena ia menilai perusahaan ini masih tidak sehat. “Jadi harus disehatkan dulu PDPAU ini. Baru mendapat di ‘susui’ kembali,” sindirnya.

Baca juga: Bersiap Menyambut Omnibus Law, Batu Bara dan Sawit Masih Primadona

Menyehatkannya tidak hanya dinilai dari permodalan. Tapi direksinya pun perlu melakukan restrukturisasi. Bahkan itu jauh lebih penting. “Kalau dari internal saja belum ada pemulihan, gimana mereka bisa memberikan sumbangsih PAD ke Samarinda,” katanya lagi.

Harus dilakukan fit and proper test yang ketat. Agar mendapatkan direksi yang dinilai bisa memimpin perusda ini. Serta harus ada fakta integritas. Yang menjelaskan akan mengundurkan diri kalau dalam satu tahun tidak memberikan PAD maksimal.

Nah, Aji juga menyinggung bahwa tidak ada kaitannya perusda dengan menjaga inflasi daerah. Ini dua kutub yang berbeda. Karena perusda bukan Badan Urusan Logistik (Bulog).

Yang bertanggung jawab dengan urusan pengendalian inflasi. Walau pun mereka membuka usaha penjualan ayam dan bawang. Tapi mereka (PDPAU) tidak mendominasi penjualan di Samarinda.

“Artinya ini persoalan dengan kategori pasar itu sendiri. Apakah pasar itu monopoli atau pasar itu perfect competition,” jelas guru besar Fekon Unmul ini.

Kalau PDPAU merupakan pemain tunggal, pasti mereka mendapatkan keuntungan besar. Praktis bisa menyumbang PAD. Sehingga memang harus ada inovasi untuk mencari peluang usaha. Agar perusda ini mendapatkan keuntungan maksimal. (mic/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: