ITK Ciptakan Kacamata Tuna Netra, dapat Peringkat 3 Kompetisi Nasional

ITK Ciptakan Kacamata Tuna Netra, dapat Peringkat 3 Kompetisi Nasional

Balikpapan, nomorsatukaltim.com – ITK atau Institut Teknologi Kalimantan (ITK) berhasil mendapatkan peringkat 3 kompetisi nasional. Kompetisi berbasis teknologi tersebut pada ajang DILO Hackathon Festival 2020.

Hasil karya yang dikompetisikan adalah menciptakan kacamata pintar untuk tuna netra. Kacamata pintar ini didesain untuk memudahkan tuna netra saat berjalan. Terutama mengetahui objek yang ada di depan.

Demi meraih keberhasilan tersebut, AYD, tim yang ikut serta harus bersaing dengan puluhan peserta lainnya se-Indonesia dalam bidang teknologi berbasis kesehatan. Tim AYD terdiri dari Ariyadi dosen Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Nabil dan Chandra yang merupakan dua mahasiswa ITK semester V Jurusan Teknik Informatika.

"Diciptakannya teknologi kacamata pintar ini menjadi riset yang pertama bagi ITK," kata Ariyadi Koordinator Program Studi Informatika saat dijumpai Rabu (7/10/2020). 

Baca juga: Arus Peti Kemas Pelabuhan KKT Tumbuh 1,24%, Ekspor Masih Minim

Awal mula inovasi kacamata pintar ini keinginan dari AYD untuk mengikuti kompetisi ekosistem digital. Kompetisi tersebut terangkum dalam DILO Hackathon Festival 2020.

Kompetisi tersebut menjadi peluang untuk menciptakan karya yang bermanfaat. Didukung ekosistem digital dan teknologi yang tak ketinggalan zaman. Kompetisi itu kata Ariyadi, dilaksanakan secara online. Ada 6 kategori yang akan dikompetisikan. Yaitu: Health, Agriculture/Fishery, Education, Smart City, Adaptasi Kehidupan Baru (AKB) Lifestyle dan SMB/UMKM.

Untuk menghasilkan karya, PESERTA diberikan waktu selama 3 minggu. "Tim kami memilih health. Awalnya tongkat, kemudian kacamata. Selanjutnya kami melakukan riset dengan peralatan yang dimiliki," jelas Dosen ITK ini.

Usai melakukan riset dan merakitnya, ia bersama tim melakukan presentasi. Menjelaskan keunggulan dan bagaimana kacamata pintar bekerja. Untung bertuah. Peringkat tiga didapat.

"Produk kami kacamata pintar membantu memberikan informasi objek di depannya bagi tuna netra. Dengan alat bantu ini bisa tahu secara mandiri dengan alat ini," terang Ariyadi usai melakukan dialog dengan Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi di Kantor Wali Kota Balikpapan.

Ariyadi mengatakan saat ini inovasi kacamata pintar dapat digunakan. Namun dimensinya masih besar. Sehingga masih perlu dimantapkan kembali dan diproduksi lebih banyak. Ditargetkan tahun depan kacamata pintar ini dapat di produksi lebih besar.

Dan desainnya akan lebih simple. Kacamata buatan ITK ini dengan teknologi Intel Movidius Neural Compute Stick (NSC), GPS, Raspberry pi-camera, earphone, power bank dan lainnya.

"Perangkat ini bisa mengenali objek di depan mereka di jarak tertentu tanpa harus menyentuhnya,” sambung M Nabil Akbar, 

Richard Chandra Tjiang menambahkan dalam pengembangan awal kacamata ini memerlukan waktu 3 minggu. Namun untuk tahap penyempurnaan masih perlu waktu ke depannya. Guna menambah teknologi-teknologi yang mumpuni.

Seperti penambahan Giroskop dan GPS untuk mendeteksi pengguna ketika jatuh, tersesat, atau memerlukan bantuan, dengan segera dapat mengirimkan sinyal ke kontak darurat mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: