Tahan Belanja Non Bahan Pokok Dorong Deflasi Kaltim September

Tahan Belanja Non Bahan Pokok Dorong Deflasi Kaltim September

Deflasi Kaltim terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran.

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga. Baik inflasi atau pun deflasinya di tingkat konsumen. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga.

Agustus kemarin, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami deflasi sebesar minus 0,17 persen. Atau terjadi perubahan IHK dari 104.04 di Juli menjadi 103,86 di Agustus.

Hal ini disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Anggoro Dwitjahyono. Ia menjelaskan, inflasi tahun kalender pada Agustus sebesar 0,75 persen. Dan inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 0,62 persen.

Menurut Anggoro, deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran. Seperti kelompok makanan, minuman, dan tembakau minus 0,99 persen. Diikuti kelompok transportasi yang minus 0,45 persen. "Dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang juga minus 0,02 persen," ucapnya saat press release, Kamis (1/10).

Anggoro melanjutkan, kelompok lainnya yang menunjukkan peningkatan indeks yakni kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 2,21 persen. Kemudian kelompok pendidikan sebesar 0,20 persen.

Disusul dengan kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,18 persen. Lalu kelompok kesehatan sebesar 0,08 persen.

"Setelah itu ada kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,07 persen. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,06 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen dan kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,01 persen," jelas Anggoro.

Terpisah, Kepala Perwakilan BI Kaltim Tutuk SH Cahyono juga menyampaikan IHK Kaltim di bulan September ini tercatat mengalami deflasi 0,40 persen (mtm). Turun lebih dalam dibandingkan deflasi sebesar 0,17 persen (mtm) pada bulan sebelumnya.

Secara tahunan, inflasi IHK September ini tercatat 0,61 persen (yoy). Sementara inflasi tahun kalender sebesar 0,34 persen (ytd).

Lebih lanjut, berdasarkan kelompok pengeluarannya, deflasi yang dialami Kaltim di September bersumber pada kelompok pakaian dan alas kaki yang tercatat 1,46 persen (mtm). Disamping itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau, juga mengalami deflasi yang cukup besar. Yakni 1,26 persen (mtm).

Baca Juga: Ekspor Impor Kaltim Turun Dua Digit

Tutuk mengatakan, deflasi kelompok ini terjadi karena masyarakat masih membatasi kegiatan konsumsi non bahan pokok. Hal ini tampak dalam Survei Konsumen BI September ini dimana ada penurunan baru. Dari 90,25 menjadi 82,17.

"Ini juga dikonfirmasi dengan Indeks Penjualan Riil dalam Survei Penjualan Eceran BI yang mencatat adanya konstraksi 0,4 persen (mtm)," ujar Tutuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: