Tujuh Polisi Gugur Terpapar COVID-19
Jumlah korban virus corona di Kalimantan Timur terus bertambah. Sampai kemarin, 312 warga meninggal dunia. Wabah ini menyerang siapa saja, termasuk mereka yang memiliki fisik bugar. Sedikitnya 31 anggota Polda Kaltim menjalani isolasi mandiri. Empat menjalani perawatan, dan tujuh dinyatakan meninggal dunia.
Kepala Polda Kaltim, Inspektur Jenderal Herry Rudolf Nahak memerintahkan para Kapolres dan Kepala Satuan kerja memberikan perhatian kepada para anggota yang menjalani perawatan. "Sembuhkan secepatnya dengan meningkatkan imun, kasih vitamin dan sebagainya. Bagi mereka yang diisolasi juga demikian. Dan yang tidak sakit harus taat kepada protokol kesehatan," kata Herry Rudolf Nahak, Rabu (30/9/2020). Baca juga: Faskes Wajib Terima Bumil Terpapar COVID-19, Tak Mau Layani Izin Dicabut "Saya enggak mau tertutup. Di internal Polda Kaltim ada empat yang sekarang sedang dirawat dan 31 yang diisolasi mandiri. Yang meninggal, (berdasarkan) catatan tadi tujuh orang," jelasnya. Menurut peraih Adi Makayasa 1990 ini, kondisi tersebut tidak mengganggu operasional kepolisian. Pelayanan terhadap masyarakat tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. "Sesuai arahan Presiden bahwa Kapolri harus tetap berada di garda terdepan. Makanya polisi harus tetap sehat," tambahnya. Jenderal bintang dua itu menambahkan, Polda Kaltim berkomitmen menciptakan Polda dan Polres yang nol-penularan. Sejak wabah coronavirus disease 19 ditemukan di Indonesia, pemerintah melibatkan aparat keamanan dalam upaya penegakan disiplin protokol kesehatan. Aparat juga dilibatkan dalam pemakaman jenazah pasien terpapar COVID. Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih dalam sebuah diskusi virtual baru-baru ini mengatakan, aparat keamanan, baik TNI maupun Polri telah banyak yang gugur selama pagebluk ini. “Kita tahu bahwa bukan hanya petugas medis atau tenaga kesehatan yang gugur. Tapi rakyat kita juga banyak gugur, Termasuk aparat keamanan TNI-Polri itu juga banyak yang gugur. Malah saya dengar dari kawan-kawan Polri itu, petugas Kepolisian lebih banyak dari kita (dokter) yang gugur,” kata Daeng. Tim Mitigasi PB IDI, Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Perawatan Nasional Indonesia (PPNI) menambahkan sampai, Selasa (29/9), terdapat 127 dokter, 9 dokter gigi dan 92 perawat telah meninggal dunia. Dari 127 dokter yang wafat, terdiri dari 66 Dokter Umum dengan 4 dokter di antaranya merupakan guru besar, 59 dokter spesialis dengan 4 di antaranya guru besar dan 2 orang residen. Sementara, dari 9 dokter gigi tersebut, 6 dokter gigi umum dan 3 dokter gigi spesialis. Sementara Dinas Kesehatan Kaltim mencatat penambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 114 kasus, dalam laporan terakhir. Kota Samarinda menempati urutan teratas dengan 56 kasus, disusul Kutai Kartanegara 44 kasus. Lalu Bontang 9 kasus dan Kutai Timur 3 kasus. Penambahan kasus di Balikpapan 2 kasus Dari jumlah kasus baru, Diskes mencatat pasien sembuh 49 orang, namun jumlah yang meninggal mencapai 11 kasus yang didominasi Balikpapan 6 kasus, Samarinda 4 dan Bontang 1 orang. Sehingga data terbaru jumlah pasien positif mencapai 8.438 kasus, 2.605 menjalani perawatan, dan 312 meninggal dunia. (bom/yos)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: