Hadapi Resesi, Kaltim Harus Ubah Cara Pandang Sumber Perekonomian

Hadapi Resesi, Kaltim Harus Ubah Cara Pandang Sumber Perekonomian

"Kenapa tidak melihat peluang itu. Itu bukan hal yang susah untuk dilakukan. Bahkan kita bisa menyuplai ke pabrik-pabrik di wilayah lain. Taruh lah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jakarta. Kemudian yang terdekat ada juga Sulsel," tuturnya.

Lalu, tambahnya, perusda yang diminta menyediakan fasilitas pengangkutan. Termasuk lewat laut. Supaya proses pengangkutan hasil panen produk pertanian dan perkebunan jadi lebih hemat, terintegrasi dan efisien. Selain juga mampu bersaing secara harga.

Tindaklanjutnya, ialah melakukan riset dan pengembangan untuk mengtahui pola penanganan produk sesuai kondisi dan situasi di Katim. Serta meneliti potensi dan mekanisme pertanian dan perkebunan lainnya. "Itu baru satu contoh kecil. Kalau kita riset lebih jauh, kita akan ketemu potensi-potensi lainnya," imbuh Haerul.

Lebih jauh, ia mengatakan, selama ini, Kaltim cuma punya jargon-jargon untuk membanggakan sektor pertanian dalam arti luas. Namun minim keberpihakan. Ia mencatat, selama 10 tahun porsi APBD Kaltim untuk sektor pertanian masih sangat kecil. Di bawah 10 persen.

Sehingga, dia berkesimpulan bahwa ketertarikan pemda untuk mendorong sektor pertanian dan perkebunan hanya sebatas slogan tanpa didukung aksi-aksi nyata.

Itulah yang menurutnya, penyebab kenapa pertanian dan perkebunan sulit bertumbuh. Kecuali pertanian yang sifatnya eksklusif. Tidak melibatkan banyak orang. Seperti kelapa sawit.

Akibatnya semua kebijakan tersebut, pondasi ekonomi Kaltim lemah. Pasar internasional bergolak sedikit langsung kolaps, katanya.

"Jadi ini memang solusinya adalah upayanya harus integratif. Terutama sektor pertanian. Dimulai dengan pasar yang ada dalam negeri. Yang harus dilakukan pemda Kaltim ialah tahu apa yang dibutuhkan Jatim untuk memenuhi kebutuhan pabrik-pabrik. Dan memenuhinya," tandasnya.

Masalahnya, tinggal pemerintah daerah. Kemana mau mengarahkan mesin perekonomiannya. Kalau tidak ada arah, siap-siap dengan penderitaan panjang. (das/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: