10 Cup Sudah Alhamdulillah, Pengusaha Citra Niaga Tetap Jualan

10 Cup Sudah Alhamdulillah, Pengusaha Citra Niaga Tetap Jualan

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Citra Niaga sepi. Tak ada pilihan lain selain bertahan meski pemasukkan minim. Lebih baik sedikit dari pada tidak ada sama sekali.

Begitulah keluh kesah sejumlah pengusaha di Citra Niaga pasca ditutup sementara selama sepekan oleh Pemkot Samarinda.

Owner kedai kopi Seutas Nur Fitriani diantaranya. Mengeluh pendapatan mereka turun drastis. Awalnya dalam sehari mereka bisa menjual minimal 50 cup minuman. Semenjak dihentikan aktivitasnya sementara waktu, menjual cup dengan jumlah sama terasa berat. Sulit. 15 cup saja terjual dalam sehari sudah syukur katanya.

Bahkan ia pernah menjual hanya 10 cup sehari. Penjualannya mealui sosial media. “Penghasilan kami terjun bebas. Selama ini kami hanya jualan di rumah saja. Baru hari ini (kemrin) kami berjualan di kedai lagi,” katanya kepada Disway Kaltim, Minggu (27/9/2020).

Baca juga: Gudang Mini Market Terbakar, Hebohkan Warga Melintas

Sudah hampir lima hari aturan itu berjalan. Sejak ditetapkan Rabu (23/9) oleh Pemkot Samarinda. Pengusaha kena hukuman. Lantaran tidak menerapkan protokol kesehatan untuk penanganan COVID-19. Omzet para pedagang pun terjun bebas.

Kondisi itu tanpa terkecuali. Walaupun, ada keringanan diberikan oleh Pemkot agar tetap beraktivitas meski hanya take away. Tetap saja pemasukan seluruh kedai disana tidak sama seperti saat makan atau minum di tempat.

Di sekitaran blok kedai ini, semua kedai kopi kembali buka. Hanya saja mereka tidak menyiapkan kursi untuk pengunjung. Karena hanya melayani take away saja. Bahkan, yang biasanya berjualan malam berubah waktu. Pagi jualannya.

Keluhan yang sama pun disampaikan oleh owner kedai Kopi Ngegas, Setiawan Yogi. Selama lima hari berjualan secara online, hanya sekali mereka mendapatkan penjualan terbanyak. Itupun hanya 40 cup minuman. Padahal sebelum menjalankan hukuman itu kedai ini bisa menjual 100 cup minuman. Sehari.

“Karyawan kami kasih target. Pernah sih dapat banyak. Tapi cuma sekali. Itu pun tidak sampai dari pendapatan kami biasanya. Kalau sekarang ini, dapat 20 cup saja bersyukur. Kita hanya berharap dari teman saja. Owner saja sampai harus turun jualan juga,” ungkapnya.

Pun kondisi yang sama dialami oleh Kopi Sajen. Co-Founder kedai Kopi Sajen Fachrizal Muliawan menambahkan, hanya hari pertama mereka bisa berjualan banyak. Sekitar 150 cup. Selanjutnya sudah menurun. Bahkan, beberapa hari ini tidak lagi sampai 50 cup.

Penurunan ini terjadi sejak rapid test masal di kompleks Citra Niaga. Sebelum rapid test itu dalam sehari kedai ini bisa menjual 300 cup. Setelah itu, menurun sampai diangka 100 cup. “Penjualan kita terus menurun. Kami hanya berjualan di instagram kami saja,” ucapnya singkat. (mic/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: