Pemkot Samarinda Mengkaji Rencana Pengolahan Limbah

Pemkot Samarinda Mengkaji Rencana Pengolahan Limbah

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Limbah menjadi salah satu permasalahan di Kota Tepian. Pemkot Samarinda punya alternatif. Menawarkan kepada pihak ketiga untuk diolah.

Nantinya limbah pabrik dikembalikan ke perusahaan itu sendiri. Sehingga tidak membebani kota. Pemkot pun mengaku mendapat tawaran dari pihak ketiga. Perusahaan tersebut menawarkan teknologi pengolahan air limbah. Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang antusias dengan tawaran tersebut. Sebab, kota ini membutuhkan teknologi water treatment. Agar bisa menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

"Selama ini kita menyerahkan teknologi pembuangan limbah kepada yang memiliki usaha bersangkutan. Seperti: rumah sakit, hotel, restoran dan lain-lain, tapi tetap dalam pengawas Dinas Lingkungan Hidup," katanya, Jumat (25/9/2020).

Teknologi yang ditawarkan itu menggunakan tiga metode pengolahan. Yakni: pengolahan secara fisika, kimia, dan biologi. Tapi, menurut orang nomor satu di Samarinda ini pengolahan tipe limbah semuanya berbeda-beda perlakuannya.

"Itulah mengapa kategori limbah tidak dapat dilakukan bersamaan. Harus dilakukan secara terpisah dengan karekteristik yang berbeda-beda. Sehingga mendapatkan hasil yang baik,” jelasnya.

Baca juga: PBB Samarinda Harus Ditingkatkan, Baru Terserap 60 Persen

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samarinda Nurrahmani menambahkan, kebutuhan teknologi Water Treatment sangat tepat sasaran. Asal dijelaskan kepada pelaku usaha. Pemerintah hanya kasih izin. Dan mengawasi.

"Ke depan kami bisa mengumpulkan para pelaku usaha yang tentunya sudah bergerak di bidangnya seperti restoran, hotel dan rumah sakit. Kita sih sudah menjadwalkan untuk senin depan melakukan rapat via daring untuk menjelaskan kepada para pengusaha," ungkapnya.

Tapi belum tentu teknologi itu akan diterapkan di Kota Tepian. DLH masih mengkaji dan menyinkronkan dengan kebutuhan perusahaan. Seperti rumah sakit atau laboratorium. “Hanya saja yang saya lihat, mereka itu menyasar kepada PDAM. Karena mereka pengelolah air,” pungkasnya. (mic/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: