“Bukan Perang Dingin, tapi Saya Menarik Diri”
Balikpapan, Nomorsatukaltim.com - Ahmad Basir tak berhenti kagum dengan Nasdem. Partai yang menemaninya sejak awal. Dan berdiri di sampingnya hingga akhir. Walau kabarnya sempat terjadi perang dingin. Ketika nama Arita Rizal Effendi muncul dalam bursa calon wali kota Balikpapan.
“Ketidaknyamanan” itu mulai muncul saat pendaftaran bakal calon di PDIP, pada September 2019. Basir mendengar Arita Rizal Effendi juga mendaftar. Tapi dia berusaha untuk tidak ada drama. Dia menganggap itu biasa saja. Basir pun memilih fokus mendaftar ke partai-partai. Sebagai bentuk komitmennya dalam kontestasi. “Karena sempat muncul kata-kata saya tidak serius maju. Karena itu saya buktikan komitmen saya,” kata Basir pada media ini.
Barulah saat pengembalian formulir pendaftaran bakal calon ke PDIP pada 15 September 2020, Basir memberanikan diri. Dia bertanya langsung ke Wali Kota Rizal Effendi. Dalam kapasitas Rizal sebagai ketua Partai Nasdem Balikpapan. Dan tidak sekali itu saja. Tiap kali bersama Rizal Effendi, Basir mengaku selalu berkomunikasi soal ini. “Kata beliau (Rizal Effendi) jalan saja terus. Saya kemudian menganggap ini sebagai instruksi beliau sebagai ketua partai. Jadi saya terus berjuang,” katanya.
Memang muncul di masyarakat, terutama kalangan politik, bahwa Basir hanyalah tes ombak. Bahkan dianggap kelajuan. Akibatnya, tak sedikit pemerhati politik meyakini sudah terjadi perang dingin. Karena Arita Rizal Effendi tentu juga pilihan penting bagi Nasdem. Selain sudah punya nama dan dekat dengan masyarakat dalam status sebagai istri Wali Kota, dalam survei nama Arita pun muncul sebagai kandidat. Pilihan antara Basir dan Arita pun diyakini menjadi persoalan pagi Nasdem. Mengingat Basir adalah kader kuat dan menjabat bendahara.
Menjawab itu, Basir mengaku langsung memilih menarik diri. Tidak terlalu muncul lagi dengan Rizal Effendi. Ini baginya, sebagai bentuk sikap mencegah kabar miring terus berlanjut. Dia tak ingin Rizal Effendi terjepit dengan posisinya sebagai ketua partai.
“Jadi bukan perang dingin. Tapi saya yang menarik diri. Saya menghindari interaksi dengan Pak Rizal. Menghindari tanggapan masyarakat yang semakin miring,” katanya.
Apalagi hingga tahap selanjutnya, Basir mengaku nama Arita terus muncul dan maju. Dia mengaku tak memahami apakah ini bagian dari strategi memecah dukungan di masyarakat, atau strategi lain. Yang jelas nama Arita memang masih oke. Terbukti muncul dalam survei awal-awal. Yang mengemukakan nama Rahmad Mas’ud, Heru Bambang, Ahmad Basir, Safaruddin, dan terakhir Arita.
Namun yang jelas, akhirnya Nasdem memutuskan nama Basir sebagai yang diusung. Lantas memilih abstain dalam pilkada Balikpapan. “Aturan KPU yang baru, abstain atau tidak mengusung calon tidak menerima sanksi untuk selanjutnya. Kalau dulu ada sanksinya. Abstainnya Nasdem adalah bentuk menjaga marwah demokrasi yang nyata. Nasdem tetap bersama saya hingga akhir,” tutup Basir. (che/bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: