“BU-LATIH” Raih Penghargaan Inovasi Teknologi Tepat Guna Bapelitbang PPU

“BU-LATIH” Raih Penghargaan Inovasi Teknologi Tepat Guna Bapelitbang PPU

Penajam, Nomorsatukaltim.com -
Program CSR Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Inovasi BU-LATIH “Budidaya Lalat Hitam” telah berhasil menjadi Pemenang Utama Penghargaan Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) yang diselenggarakan oleh Bapelitbang Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), penghargaan diserahkan langsung oleh Plt.Kepala Bapelitbang PPU, Yunita L.Damayanti,M.E. pada tanggal 24 September 2020, bertempat di kantor Bupati PPU. Penghargaan tersebut diterima oleh Prayitno, Pekerja Lawe-lawe Terminal PHKT.

Penghargaan tersebut diraih atas keberhasilan Program CSR PHKT dalam mendorong inisiasi upaya pengelolaan dan pengolahan sampah organik melalui program CSR Penanggulangan Sampah Berbasis Masyarakat yang salah satunya melalui kegiatan Budidaya Lalat Hitam (BU LATIH). Program ini dilatarbelakangi adanya kebutuhan untuk mengelola, mengolah, serta memanfaatkan sampah organik di wilayah kecamatan Penajam, Kabupaten PPU.

Program BU LATIH yang mewakili Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam dalam Lomba Inovasi TTG (Teknologi Tepat Guna) tersebut berhasil meraih posisi pemenang utama dengan judul inovasi “Budidaya Ulat Hitam” itu mendapatkan Piala dan Piagam Penghargaan serta uang pembinaan Rp.5.000.000.

Sampah merupakan salah satu permasalahan umum yang masih dihadapi oleh masyarakat baik organik maupun anorganik. Sama halnya dengan sampah anorganik, sampah organik pun harus dikelola dan diolah dengan baik. Dengan metode mengolah sampah organik atau limbah domestic yang berawal di wilayah terminal Lawe-lawe, metode ini kemudian dikembangkan dan dikelola oleh masyarakat, yang pada akhirnya dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat. 

Manager Relation PHKT, Tommy Sibuea menyatakan bahwa PHKT terus berkomitmen untuk mendukung upaya kegiatan pelestarian lingkungan sejalan dengan Program Pemerintah yang berkelanjutan melalui kegiatan-kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). “CSR di bidang lingkungan PHKT didorong untuk terus mendukung dan membantu pemerintah dan masyarakat dalam pelestarian dan pengelolaan lingkungan yang memberi nilai tambah bagi lingkungan dan masyarakat menjadi lebih baik, seperti halnya inovasi Budidaya Lalat Hitam ini” Ungkap Tommy.

Sebagai pembekalan untuk pelaksanaan program BU LATIH, telah dilaksanakan pelatihan budidaya lalat hitam secara virtual bagi masyarakat pada tanggal 30 Agustus 2020 lalu. Kegiatan tersebut diikuti oleh 3 kelompok penerima manfaat sebanyak 45 orang serta perwakilan CSR dan dari PHKT Lawe-Lawe Terminal. Pelatihan budidaya BU LATIH ini diberikan oleh Bapak Henri Supranto sebagai narasumber yang telah lama menggeluti dunia budidaya lalat hitam dan memiliki usaha budidaya Omah Maggot di Yogjakarta.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat terutama bagi para peternak karena dengan adanya kegiatan ini para peternak mengetahui bahwa ada pakan alternatif untuk ternak yang harganya lebih murah daripada harga pakan yang ada di pasaran” tutur Iwan, ketua HIMPULI (Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia). Selain itu Ibu Salbiyah, salah satu peserta pelatihan dari Kelompok Maggot Lestari juga mengungkapkan bahwa Pelatihan budidaya lalat hitam ini sangat bermanfaat dalam memberikan pengetahuan mengenai pengelolaan sampah, khususnya dengan metode budidaya lalat hitam kepada masyarakat.

PHKT terus berkomitmen menjalankan CSR di bidang lingkungan sehingga bernilai lebih bagi lingkungan dan masyarakat. Komitmen tersebut membuahkan penghargaan Pemkab PPU pada peringatan HUT PPU ke-18 tahun 2020 atas kontribusi program CSR PHKT untuk kategori Lingkungan. PHKT juga mendukung program-program pemerintah dan masyarakat lainnya seperti dukungan program Seratus Unit Bank Sampah PPU dan Gerakan Sedekah Sampah yang membuahkan piagam penghargaan dari Bupati PPU kepada PHKT pada 18 Agustus 2020 lalu. (*/sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: