Prioritas untuk Masyarakat Dulu
Tiga kampung di Maratua sebagai pulau terluar segera menikmati listrik dari PLN pada malam hari, meski belum 24 jam.(HENDRA)
Bupati Berterimakasih pada PLN
TANJUNG REDEB, DISWAY – Bertahun-tahun tak mendapat fasilitas listrik negara, akhirnya Pulau Maratua bisa merasakannya.
Bukan tanpa alasan, 25 September mendatang, PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Berau, resmi mengoperasikan pembangkit di salah satu pulau terluar di Indonesia itu.
Hal itu diungkapkan Bupati Berau Muharram, setelah mendapatkan laporan dari Manajer PLN UP3 Berau, beberapa hari lalu. “Pak Hendra menyampaikan kepada kami, siap mengoperasikan listrik Maratua,” ujarnya.
Terkait persiapan, mereka akan berkomunikasi Camat Maratua Marsudi.”Mereka kebetulan minta arahan saya, terkait pengoperasian,”imbuh Muharram.
Muharram merasa bersyukur, Maratua kini bisa terang menderang, walau tidak terlalu lama. Setidaknya warga bisa menikmati listrik pada aktivitas malam. Dan berharap kedepan bisa 24 jam.
”Ini merupakan sinergi antara Pemerintah Kabupaten Berau dan PLN. Yang jelas saya berterima kasih juga kepada PLN,” jelasnya.
Untuk diketahui, persoalan listrik menjadi prioritas Pemkab Berau, dan menjadi program setiap kampung dapat menikmati listrik.
Manajer PLN UP3 Berau, Hendra Irawan mengatakan, memang sempat mengalami kendala dalam pengoperasian. Kendala yang dimaksud adalah pandemik Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Dengan masuknya virus itu ke Indonesia, membuat keuangan PLN menjadi goyah.
“Jadi memang kami sudah mengajukan untuk pengoperasiannya, tapi karena anggaran juga dialokasikan untuk penanganan COVID-19, jadi tertunda,” ujarnya.
Kendati demikian, Hendra menyebut, 25 September nanti, sudah dipastikan pembangkit di Maratua akan dioperasikan. Pengoperasiannya akan menerangi 3 kampung di Pulau Maratua. Disebutkannya, Bohe Silian, Payung-payung dan Teluk Harapan.
“Prioritas hanya untuk masyarakat dan belum untuk pelaku usaha resort,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: