Dikira Flu Biasa

Dikira Flu Biasa

PROSES pemakaman pasien terkonfirmasi COVID-19, almarhum AZN atau Berau-224, di permakaman COVID-19, Jalan Bukit Ria, Minggu (20/9).(Hendra Irawan/ Disway Berau)

Meninggal Bertambah, Perbup Harus Dimaksimalkan

TANJUNG REDEB, DISWAY – Kabar duka kembali menyelimuti Bumi Batiwakkal. Pasalnya, satu pasien terkonfirmasi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dinyatakan meninggal. Protokol kesehatan jadi penekanan, dan mulai diberlakukan, Selasa (22/9) besok.

Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengatakan, pasien yang meninggal adalah AZM (48) atau Berau-224, pelaku perjalanan dari Samarinda. AZM ditetapkan sebagai pasien terkonfirmasi satu hari sebelum Hari Jadi Berau dan Tanjung Redeb.

“Yang bersangkutan itu melakukan swab test 13 September 2020. Dan ditetapkan sebagai pasien terkonfirmasi 14 September,” ujarnya kepada Disway Berau, Minggu (20/9).

Sebelum itu, yang bersangkutan diketahui telah melakukan pengobatan ke dokter umum, dengan keluhan pneumonia gejala flu. Kendati tak memahami bahwa dirinya terpapar COVID-19, AZM tak memiliki inisiatif untuk langsung ke IGD COVID-19.

“Karena kondisi kesehatannya terus memburuk, jadi baru yang bersangkutan ke RSUD dr Abdul Rivai,” katanya.

Setelah menjalani perawatan intensif selama 6 hari di RSUD dr Abdul Rivai Tanjung Redeb, AZM dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 15.35 Wita, Minggu (20/9).

Selama menjalani perawatan di ruang isolasi, AZM kondisinya terus menunjukan pemburukan, dan mengakibatkan gagal napas.

Diakuinya, tim medis telah berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kondisi kesehatan pasien. Namun, gejala pneumonia yang dideritanya terlampau berat.

Pneumonia yang disebabkan oleh COVID-19 menyerang hampir ke seluruh bagian paru-paru AZM, sehingga tidak bisa diselamatkan lagi.

“Ini murni COVID-19, dan tidak ada ditemui comorbid atau penyakit penyertanya,” tegasnya.

Dijelaskannya, AZM terlambat mendapat penanganan dari tenaga kesehatan. Pasalnya, awal masuk RSUD dr Abdul Rivai yang bersangkutan telah mengalami sesak napas.

“Jadi sejak awal masuk saja sudah menggunakan alat bantu pernapasan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: