Pertolongan Pertama saat Tersengat Listrik

Pertolongan Pertama saat Tersengat Listrik

PERTOLONGAN pertama pada korban tersengat listrik harus dilakukan dengan hati-hati, karena terdapat aliran listrik yang masuk dalam tubuh. Pasalnya, saat tersengat listrik tubuh menjadi konduktor, antara peralatan elektronik atau sumber listrik yang memiliki tegangan lebih tinggi daripada tanah (ground).

Menurut penjelasan PLN UIP Kalbagtim, pada dasarnya arus listrik akan mengalir dari tegangan tinggi menuju tegangan lebih rendah. Beberapa penyebab seseorang tersengat listrik sebagai berikut:

1. Kabel listrik, instalasi, atau perbaikan yang rusak.

2. Kontak tidak sengaja dengan kabel, alat listrik, atau alat elektronik.

3. Kontak dengan mesin atau perkakas listrik (power tool) di tempat kerja
4. Kegagalan dalam menerapkan prosedur keselamatan Lockout/Tagout (LOTO)

5. Menyentuh atau menggigit sumber listrik dengan bahan logam. Umumnya ini terjadi pada anak-anak.

6. Sambaran petir.

Secara umum, beberapa gejala kesetrum listrik antara lain, yakni kejang, luka bakar, sakit kepala, mati rasa, hilang kesadaran, masalah pada pendengaran atau penglihatan dan detak jantung tidak beraturan.
Jika mengalami gejala tersebut, ada beberapa langkah pertolongan pertama untuk korban tersengat listrik. Pertama, Mematikan aliran listrik di lokasi kejadian.

Sebelum menolong korban harus berhati-hati, jangan sampai ikut tersengat listrik. Jika memungkinkan, segera putus aliran listrik di lokasi kejadian. Bisa mencari Miniatur Circuit Breaker (MCB) atau panel listrik yang berfungsi sebagai pemutus arus listrik.

Jika tidak memungkinkan dimatikan, lakukan pemindahan atau jauhkan korban dari sumber listrik menggunakan benda yang tidak dapat dialiri arus listrik, seperti kayu. Jangan menyentuh korban secara langsung dengan tangan kosong, serta menyentuh aliran listrik menggunakan barang yang basah atau berbahan logam. Jika sumber listrik masih belum bisa dipadamkan, tetap jaga jarak minimal enam meter dari korban yang masih tersengat arus listrik.

Kedua, cari pertolongan medis. Segera hubungi Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit terdekat atau fasilitas kesehatan lainnya, sehingga korban mendapatkan pertolongan medis secepatnya.

Ketiga, jangan pindahkan korban setelah arus dimatikan, kecuali terdapat resiko kebakaran atau ledakan. Sengatan listrik dapat menimbulkan komplikasi berupa kerusakan saraf atau patah tulang. Sehingga perubahan posisi korban dapat memperparah kondisi korban.

Keempat, periksa tubuh korban. Sambil menunggu bantuan medis datang, lakukan pertolongan pertama dengan memeriksa tubuh korban dengan saksama. Dari kepala, leher, hingga kaki. Jika korban mengalami nyeri pada tangan atau kaki, maka dapat mengindikasikan kemungkinan adanya patah tulang akibat sengatan listrik.

Apabila dirinya menunjukkan tanda-tanda syok (lemas, muntah, pingsan, napas cepat, atau wajah sangat pucat), baringkan posisi kepala sedikit lebih rendah dari tubuh dengan kondisi kaki terangkat. Lalu, tutupi tubuh korban menggunakan selimut atau jaket.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: