Bisa Kuliah Berkat Beasiswa PT Berau Coal

Bisa Kuliah Berkat Beasiswa PT Berau Coal

Muhammad Raizal melakukan praktik pengukuran di sekitar kampusnya, beberapa waktu lalu. (IST)

Setelah lulus SMA, Muhammad Raizal akan mencari pekerjaan. Untuk membantu ekonomi keluarganya. Sebab untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, membutuhkan biaya.

Namun kenyataan berkata lain. Saat terpilih menjadi penerima beasiswa dari PT Berau Coal. Diberi kesempatan melanjutkan pendidikan di Politeknik (Poltek) Sinar Mas Berau Coal.

Muhammad Raizal yang kini berusia 20 tahun, pada 2018 lalu masuk di jurusan survei dan pemetaan. Kini sudah semester 4 akhir.

Pemuda asal Kampung Long Lanuk saat program beasiswa dibuka, melengkapi adminitrasi yang dipersyaratkan. Usaha yang gigih dan dorongan dari keluarga, ia berhasil mendapatkan program beasiswa.

“Saat program beasiswa dibuka, saya bertekad, ini adalah kesempatan untuk mewujudkan mimpi, memperdalam ilmu dan mengasah kemampuan. Sebelum akhirnya benar-benar turun di dunia kerja," jelasnya saat dihubungi Disway Berau, Kamis (10/9)

Setelah seleksi, dirinya dinyatakan lulus. Di diploma tiga (D3) jurusan survei dan pemetaan. Berkolerasi dengan jurusan di SMA-nya, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Selama di Poltek, ia mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman. Apalagi di sana, dirinya dituntut mengedepankan kerja sama dengan rekan sesama mahasiswa satu jurusan.

“Jadi setiap masalah-masalah atau tugas yang dihadapi yang sulit dikerjakan sendiri, menjadi mudah karena diselesaikan dengan kerja sama. Dan ini sangat berguna jika nantinya kita benar-benar terjun di dunia kerja,” terangnya.

Kesulitan akses jarak antara rumahnya di Kampung Long Lanuk dengan kampusnya di Tanjung Redeb, tidak membuat Raizal terganggu.
“Saya jarang pulang ke kampung. Jadwal yang padat, saya harus menetap di sekitar Tanjung Redeb. Sabtu dan Minggu baru pulang jika tidak ada tugas dari dosen,” tuturnya.

Pun dengan kondisi pandemik COVID-19 yang saat ini penyebarannya semakin meluas, membuat kegiatan di kampus Raizal tidak seperti biasa. Ia dan rekan-rekannya harus dapat menyesuaikan dan berdamai dengan situasi.

Jadwal praktek yang biasa dilakukan 2 minggu kini jarang dilakukan. Perkuliahan dilakukan secara online melalui zoom meeting.

“Namun tetap ada praktik di kampus, Misalnya di jurusan saya ada praktik menerbangkan drone, dan mengukur dengan alat survei. Dilakukan dengan protokol kesehatan," terangnya.

Dirinya mengaku sangat bersyukur. Menjadi salah satu penerima beasiswa Berau Coal. Melalui program beasiswa dirinya merasa sangat beruntung. Bisa kuliah berkat beasiswa Berau Coal.

“Saya termasuk orang beruntung bisa menempuh pendidikan di sini. Dengan beasiswa yang saya terima. Terima kasih Berau Coal," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: