Jangan Sampai Ada Klaster Pilkada di Kukar

Jangan Sampai Ada Klaster Pilkada di Kukar

Ilustrasi: Tahapan Pilkada hampir selalu melibatkan banyak orang. Tanpa kesadaran, klaster Pilkada bukan tidak mungkin terjadi. (Andi M. Hafizh/ Disway Kaltim) Kukar, nomorsatukaltim.com - Proses tahapan pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati Kutai Kartanegara (Kukar) sudah berlangsung. Hanya satu bakal pasangan calon (Bapaslon) yang memenuhi syarat. Yakni petahana Edi Damansyah bersama Rendi Solihin. Sejauh proses tahapannya. Ada beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi. Oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kukar. Ada beberapa hal pun jadi sorotan. Melihat kondisi proses pendaftaran 4-6 September lalu. KPU Kukar meminta masukan terkait keamanan . Surat pun akan dilayangkan ke Polres Kukar. Dan memastikan protokol COVID-19 dalam mekanisme pendaftaran calon. "Itu jadi (bahan) evaluasi kita," ujar Komisioner KPU Kukar Nofand Surya Gafillah, Rabu (9/9/2020). Selain itu, penerapan protokol kesehatan COVID-19 masih jadi catatan. Meskipun diakui KPU Kukar sudah mengimbau masing-masing bapaslon. Melalui Liaison Officer atau LO-nya. Untuk membatasi jumlah massa yang datang, dan yang masuk ke ruang pendaftaran di KPU Kukar. "Ternyata yang terjadi tidak terbendung lagi, makanya kita (akan) perketat pengamanan," lanjut Nofand, lagi. Untuk mengakomodir itu. KPU Kukar akan melakukan pembatasan. Akan memberikan jarak sosial saat pelaksanaan tahapan. Terhadap seluruh pihak yang ada di KPU Kukar. "Nanti akan dibatasi dengan per ring di lokasi," tutup Nofand. * POLRES KUKAR SIAP LAKUKAN PENGETATAN Polres Kukar sudah menerima evaluasi itu. Tanggapannya pun positif. Yakni siap menebalkan kemanan pada tahapan Pilkada selanjutnya. Mulai dari tahapan pendaftaran. Sampai kampanye mendatang. Tujuannya jelas, jangan sampai ada klaster Pilkada. Kekhawatiran ini bisa dipahami. Karena Pilkada selalu melibatkan banyak massa. Cenderung sulit dikendalikan. Jika hanya berbekal imbauan saja. "Siap. Kami bakal menambah pengamanan, tanpa diminta pun kita siap bantu," ucap Wakapolres Kukar Kompol Bimo Ariyanto pada Disway Kaltim, Kamis (10/9/2020). Apa yang terjadi saat pendaftaran lalu. Menjadi pelajaran dan sudah dipelajari bagaimana langkah selanjutnya. Salah satunya ya, menambah personel pengamanan itu. Polri telah mengeluarkan lima intruksi terkait pencegahan dan penanganan pandemi. Kamis (10/9) Polres Kukar membagikan masker. Sekaligus mensosialisasikan protokol kesehatan (prokes) pada masyarakat setempat. Ke depan aksi sosialisasi ini akan lebih digencarkan. Melibatsertakan partai politik dan tim suksesnya. Biar lebih mengena kampanye prokesnya. "Agar Pilkada berjalan, namun kesehatan dan keselamatan masyarakat tetap terjamin dan terjaga," pungkasnya. Sementara itu, KPU Kukar apresiasi langkah Kapolri. Yang melakukan sosialisasi secara masif. Bahkan untuk proses tahapan perpanjangan pendaftaran, meminta bantuan terkait pengamanan maksimal. Di samping berkomunikasi dengan masing-masing Liaison Officer (LO). Untuk memastikan yang hadir hanya ketua dan sekretaris partai. Dalam proses perpanjangan pendaftaran. "Kegiatan ini cukup membantu, ini sebagai alarm COVID-19 belum selesai," ujar Ketua KPU Kukar Erlyando Saputra. Menanggapi potensi menjadi klaster penyebaran baru. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kukar Martina Yulianti sebut, dalam pelaksanaan tiap tahapan yang dilaksanakan KPU Kukar, sudah terback-up dengan pengadaan Alat Pelindung Diri (APD). Ditambah, bagi bakal calon yang mendaftar, diwajibkan menjalani tes swab tenggorok atau Polymerase Chain Reaction (PCR). Sebelum melakukan pendaftaran di KPU Kukar. "Bakal calon juga harus PCR sebelum tahapan itu," ujar Martina. Dengan adanya persyaratan tambahan ini. Memudahkan penanganan dan pencegahan COVID-19 secara dini. (mrf/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: