Pandemi, Festival Mahakam Bakal Digelar Virtual

Pandemi, Festival Mahakam Bakal Digelar Virtual

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Agenda tahunan Kota Samarinda, Festival Mahakam, yang dihelat setiap bulan November, direncanakan bakal kembali digelar. Dinas Pariwisata selaku OPD penyelenggara, merencanakan kegiatan yang masuk dalam kalender event nasional ini dengan cara virtual.

Kepala Dinas Pariwisata Samarinda, Gusti Ayu Sulistiani kepada Nomorsatukaltim.com menuturkan, pandemi COVID-19 yang saat ini terjadi di Samarinda memang membuat beberapa konsep kegiatan dalam Festival Mahakam (Fesma) 2020 berbeda. Sebab, kegiatan yang biasanya dilakukan dengan pengumpulan massa, akan diganti dengan konsep virtual.

"Jadi tidak ada pengumpulan massa pada Fesma 2020 nanti. Misalkan saja lomba tari kreasi, sifatnya para peserta hanya mengumpulkan video tariannya yang dilakukan di rumah atau sanggar tari masing-masing," papar Ayu.

Ayu menambahkan, bahwa agenda yang merupakan bentuk promosi wisata Kota Samarinda ini masih belum pasti. Posisinya masih 50 persen bisa terlaksana. Sebab berkaca dari Pemerintah Provinsi Kaltim, tiga kegiatan besarnya telah dibatalkan akibat kondisi Samarinda, yang tak kunjung membaik dari COVID-19.

"Posisinya masih 50:50, jadi kita melihat dulu kondisi Samarinda, apakah memungkinkan digelar agenda tahunan ini," imbuhnya.

Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Samarinda, Novi Marinda Putri, dihubungi via telpon tidak sependapat jika Fesma 2020 ini tetap digelar. Menurutnya, meskipun dengan pola virtual, nantinya kepanitiaan dan penyelenggaraan kegiatan, sedikit banyak akan mengumpulkan kerumunan orang, sehingga kondisi ini perlu menjadi atensi.

"Selain tidak aman, penyelenggaraan Fesma 2020 juga tidak efektif. Sebab, tujuan awal Fesma itu adalah pengumpulan massa dan promosi wisata Kota Samarinda. Dari situ akan muncul aktivitas ekonomi yang akan menunjang PAD bagi Samarinda. Jika dipaksakan secara virtual, tentu tidak ada aktivitas ekonomi sebagai penunjang PAD," jelas Novi.

Tentunya jika kegiatan dipaksakan untuk digelar, posisinya justru terkesan membuang-buang anggaran, dengan tujuan yang kurang tepat.

"Sebaiknya promosi wisata Kota Samarinda ini lebih diperbanyak dengan memanfaatkan promosi di sejumlah media mainstream atau media sosial. Bahkan pemasangan baliho dan reklame di kota-kota besar di Indonesia juga cukup efektif, dibanding harus memaksakan gelaran Fesma 2020 ditengah pandemi," tutup Novi. (sam/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: