Berebut Amanat

Berebut Amanat

"Paling penting, jangan seperti membuat hegemoni polarisasi satu partai," kata AYL. DPD PAN belum memberikan komentar soal dobel dukungan ini. AYL sendiri harus menerima nasib, lantaraan KPU menyatakan berkas yang disampaikan tidak mencukupi syarat.

Alhasil, berkas dikembalikan. Untuk dilengkapi hingga batas akhir pendaftaran. Tanggal 6 September 2020. "Insyaallah akan berusaha melengkapi dengan sebaik-baiknya," ucapnya.

Awang mengatakan waktu yang dimiliki cukup singkat untuk memenuhi persratan. Tiga hari waktu pendaftaran. Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain laporan pajak lima tahunan. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dari KPK.

KPU Kukar menyebut, dalam prosesnya terkait verifikasi keberadaan dan kelengkapan berkas pencalonan dan berkas syarat calon. Selanjutnya kita akan melakukan verifikasi keabsahan berkas untuk syarat calon.

DUA RIVAL SATU JALAN

Di Bontang, pasangan petahana Neni Moerniaeni – Joni Muslim tak kalah gegas. Pasangan yang diusung mayoritas partai itu tiba di KPU sekitar pukul 09.00 Wita. Neni-Joni menumpangi kereta kuda menuju kantor komisi di Jalan Awang Long, Kecamatan Bontang Utara.

Lawannya, Adi Darma-Basri Rase juga diiringi relawan pendukungnya. Tapi dengan berjalan kaki menuju Kantor KPU. Setelah konvoi kendaraan dari Tanjung Laut. Adi-Basri kompak mengenakan kemeja putih dan setelan celana panjang hitam. Neni-Joni pun demikian.

Ruas jalan Awang Long ditutup sejak pagi hingga petang. Sampai rombongan AdiBas selesai mendaftar yang bertepatan pukul 16.05 Wita.

Di sesi wawancara, AdiBas menawarkan program pemberdayaan ekonomi rakyat. Misalnya, penjahit lokal diajak kerja sama menjahit pakaian sekolah.

"Ya kita memilih untuk berdayakan penjahit lokal saja, bukan dari pengusaha Jawa," ujar Adi Darma disela-sela wawancara.

Ada juga agenda penting lain. Yang sudah dijalankan. Yaitu pengawasan anggaran. APBD-Perubahan 2020 akan disahkan. Petahana punya kuasa mengatur anggaran. Agenda politik bisa disisipkan.

Basri Rase punya strateginya. Mengawasi belanja APBD-Perubahan agar tak ditumpangi kegiatan politik.

"Walaupun hanya 5 kursi di DPRD tapi kita bisa awasi. Transparansi anggaran, dan pelibatan masyarakat untuk mengawasi," pungkasnya.

Sementara Neni mengaku akan melakukan akselerasi program pembangunan. “Seperti kuda yang hari ini kami pilih mengantar ke KPU,” kata Neni Morniaeni. Kuda, menurut pasangan ini, melambangkan kekuatan dan kecepatan.

Di Pilkada ini Neni-Joni didukung 12 partai. Mulai partai dengan kadernya yang duduk di DPRD sampai yang tak punya. Pun yang masih berusia belia.

Dukungan politik Neni-Joni memang paling banyak. Rivalnya hanya 2 partai saja. Di DPRD dukungan politik Neni-Joni juga paling dominan. Dari 25 kursi, 20 diboyong Neni-Joni. Sisanya mau tak mau ke Adi Darma-Basri Rase.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: