Tersisa Pengerasan Jalan, Oktober Tol Balsam Beroperasi Penuh

Tersisa Pengerasan Jalan, Oktober Tol Balsam Beroperasi Penuh

BALIKPAPAN – Jalan tol Balikpapan-Samarinda akan beroperasi penuh Oktober nanti. Yang saat ini menyisakan seksi 1 dan 5 yang akan segera tersambung. Diketahui, seksi 1 membentang dari kilometer 13 Balikpapan ke Samboja. Dan seksi 5 dari Sepinggan ke kilometer 13.

Direktur Keuangan dan Administrasi PT Jasamarga Balikpapan-Samarinda Adik Supriatna mengatakan, progres pembebasan lahan secara keseluruhan telah mencapai 99,95 persen. “Menyisakan 0,05 persen berada pada lokasi seksi 1 dan seksi 5,” ujarnya.

Sementara progres konstruksi sendiri, seksi 1 sebesar 97,99 persen dan seksi 5 sebesar 96,62 persen. Adik menjelaskan, kondisi fisik di lapangan secara umum main road telah tersambung. Namun pada beberapa lokasi masih dilakukan pekerjaan pengerasan jalan. Penyelesaian konstruksi fisik ditargetkan selesai Agustus 2020. “Seksi 1 dan 5 ditargetkan beroperasi pada bulan Oktober 2020,” pungkasnya. 

Seksi 1 dimulai dari kilometer 13 - Samboja dengan panjang jalan 22,03 km. Pengerjaan menggunakan APBD Provinsi Kalimantan Timur. Sedangkan seksi 5 dimulai dari Gerbang Tol Manggar – KM 13 dengan panjang 11,09 kilometer. Pada seksi 5 sumber pendanaan APBN dan pinjaman dari China.

Selanjutnya, apabila seksi 1 dan 5 selesai maka akan tersambung dengan seksi 2,3 dan 4. Seksi 2, 3 dan 4 (Samboja – Simpang jembatan Mahkota 2) sepanjang 64,87 km telah diresmikan lebih dulu oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada 17 Desember 2019. 

Investor Relations Department Head Jasa Marga Pramitha Wulanjani menjelaskan percepatan pembangunan jalan tol terus dilakukan. Hal itu dengan memastikan tidak ada penghentian proyek di tengah pandemi COVID-19.

“Kegiatan konstruksi di lapangan terus berjalan dengan memperhatikan kesehatan para pekerja. Di antaranya dengan membentuk satuan tugas pencegahan, penyediaan fasilitas pencegahan COVID-19 dan pelaksanaan edukasi untuk menjaga diri dari COVID-19,” jelas Pramitha Wulanjani, dalam Public Expose LIVE 2020 yang diselenggarakan, Rabu (26/08) siang.

Jasa Marga berkomitmen mencegah dan memutus rantai penyebaran COVID-19. Dengan melakukan berbagai langkah menjalankan proses bisnis yang produktif dan aman. Baik di lingkungan kerja, operasional jalan tol maupun rest area

Selain tetap memastikan kontruksi berjalan, pihaknya juga menjaga kinerja positif selama semester I tahun 2020. Meskipun masih di tengah pandemi COVID-19. Pasalnya, pandemi turut memberikan dampak pada industri jalan tol.

Ia menyebut pencapaian kinerja positif Jasa Marga dapat dilihat dari kemampuan perseroan untuk tetap mencatatkan laba bersih pada semester I tahun 2020 yakni sebesar Rp 105,7 miliar. “Perseroan untuk terus menjaga kinerja perusahaan agar tetap positif di tengah pandemi. Salah satunya dengan melakukan upaya efisiensi di Beban Usaha dan Pengendalian Capex. Baik Capex Operasional maupun Pengembangan Usaha,” terang dia.

Selain itu, Mitha menjelaskan di tahun 2019 lalu. Pendapatan Tol mengalami peningkatan sebesar 12,3% sebagai dampak positif dari telah beroperasinya sebagian besar ruas-ruas jalan tol baru dan dilakukannya integrasi pada ruas Jakarta-Cikampek.

Namun akibat adanya Covid, pendapatan jalan tol Jasa Marga Group turun 15,75% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. “Disebabkan menurunnya volume lalu lintas (lalin) akibat perubahan perilaku masyarakat yang diimbau untuk tidak lagi bepergian seiring penerapan kebijakan work from home (WFH) sejak bulan Maret 2020 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak bulan April 2020,” jelas Mitha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: