Bupati: Terus Maksimalkan

Bupati: Terus Maksimalkan

BUPATI Berau Muharram bersama Ketua DPRD, Sekkab dan Ketua TP PKK ikut memanen padi menggunakan mesin panen.

Potensi Pertanian di Kecamatan Tabalar

TANJUNG REDEB, DISWAY – Produksi pertanian di Kampung Buyung-Buyung, Kecamatan Tabalar mengalami peningkatan. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) berharap potensi ini terus dimaksimalkan.

Seperti diketahui, Pemkab Berau melanjutkan kunjungan ke Kampung Buyung-Buyung. Di sana dilakukan panen padi dengan luasan lahan 485 hektare. Secara simbolis, panen oleh Bupati Berau Muharram, Ketua DPRD Berau Madri Pani, didampingi Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Timur, Dadang Sudarya.

Kepala Kampung Buyung-Buyung, Mustafa mengatakan, panen ini merupakan pertama pada tahun 2020. Untuk potensi pertanian sawah yang ada di Buyung-Buyung mencapai 1.000 hektare. Sementara yang telah tergarap 485 hektare.

"Dari hasil ubin statistik, per ton itu hasilnya mencapai 4,5 ton sampai 5 ton. Pemerintah kampung fokus untuk pengembangan pertanian ini setiap tahunnya seperti pembangunan jalan usaha tani dan pembuatan irigasi. Kita harap dinas terkait juga bisa memberikan perhatian lagi kedepannya," jelasnya.

Ditambahkan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Berau, Mustaqim, Kampung Buyung-Buyung dan Semurut merupakan sentra pertanian di Kecamatan Tabalar. Dengan potensi yang cukup besar, di Buyung-Buyung lahan pertanian mengalami peningkatan luasan menjadi 485 hektare di tahun 2020, sementara Semurut juga meningkat menjadi 170 hektare.

"Di tengah masa Pandemi saat ini, kecamatan lain mengalami penurunan luasan lahan tapi di sini justru mengalami peningkatan. Ini wajib kita apresiasi kepada para petani kita," katanya.

Peningkatan karena beberapa faktor, salah satunya kepastian harga pasar. Dimana pemasaran untuk hasil pertanian lebih jelas. Dengan harga Rp 10 ribu per kilogram, hasil panen dari petani ini dibeli oleh Bulog. "Periode Maret Sampai April, beras petani yang telah dibeli Bulog mencapai 205 ton.

Kepastian ini lah yang membuat petani kita semakin semangat. Bahkan PT Berau Coal juga telah melakukan MoU dengan Gapoktan untuk membeli beras dari sini. Kalau secara hitungan kasar hasil pertanian di sini itu mencapai Rp 11,7 miliar. Dari hasil panen 485 hektare menghasilkan 1.176 ton beras dikalikan Rp 10 ribu maka menghasilkan Rp 11,7 miliar. Ini merupakan potensi yang sangat besar, apalagi yang dikelola masih 485 hektare," ungkapnya.

Bupati Berau, Muharram menyampaikan, potensi yang besar ini bisa lebih dimaksimalkan lagi. Khusus untuk pertanian sawah ini, Berau memiliki potensi mencapai 13 ribu hektare. Dengan dukungan SDM dan alat pertanian yang mumpuni diharapkan potensi besar bisa lebih maksimal lagi dimanfaatkan.

"Target kita kesejahteraan petani ini bisa tercapai. Saat ini Pemkab juga telah membentuk tim yang akan melakukan pemetaan wilayah pemanfaatan lahan. Sehingga targetnya lahan pertanian bisa lebih maksimal digunakan tanpa alih fungsi,” jelasnya.

Ia pun mengarahkan agar para petani kedepan sudah merubah untuk pengelolaan pertanian ini menjadi agribisnis. Sehingga target dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat bisa terpenuhi. HUMAS/APP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: