Lalai, Evaluasi Kinerja

Lalai, Evaluasi Kinerja


Feri Kombong

Pelayanan RSUD Dipastikan Tak Terhenti

TANJUNG REDEB, DISWAY – Sebanyak 39 orang tercatat kontak erat Berau-112, yang sempat dirawat di Ruang Dahlia RSUD dr Abdul Rivai. Bahkan, 1 tenaga kesehatan sempat reaktif Rapid Diagnostic Test (RDT). Kejadian ini membuat anggota DPRD Berau geram dengan manajemen.

Direktur RSUD dr Abdul Rivai, Nurmin Baso mengatakan, pihaknya telah melakukan RDT pada petugas Instalasi Gawat Darurat (IGD), dan perawat Ruang Dahlia, sebagai langkah awal pengecekan serta pencegahan.

Dari 39 orang, diakuinya, memang sempat ada perawat yang reaktif. Dan ditindak lanjuti dengan swab test. Berdasarkan hasil swab, hasilnya negatif.
“Kami sudah RDT Minggu (23/8). Alhamdulillah hasil swab tenaga kesehatan kami negatif Coronavirus Disease 2019 (COVID-19),” ujarnya kepada Disway Berau, Senin (24/8).

Selain tenaga kesehatan di IGD dan Ruang Dahlia, pihaknya pun akan melakukan RDT terhadap tenaga di Ruang Edelweis. Rencana RDT akan dilaksanakan hari ini menunggu hari ke-5 setelah kontak.

Dalam pedoman revisi ke-5 penanganan COVID-19, tenaga kesehatan yang dikatakan kontak erat, apabila saat kontak dengan pasien probable atau terkonfirmasi tidak memakai Alat Pelindung Diri (APD).

“Alhamdulillah semua tenaga kesehatan memakai APD. Jadi mereka tidak masuk dalam kategori suspek, sehingga tidak perlu isolasi mandiri,” katanya.

Diakuinya, pelayanan di RSUD dr Abdul Rivai tetap berjalan seperti biasa. Dan kasus seperti ini bisa saja terjadi kembali suatu saat.
“Kalau dilihat dari kasus di Kaltim, kemungkinan ini terjadi kembali itu cukup besar. Dan cara kami untuk menjaga kondisi kesehatan petugas kami ya dengan menekankan penggunaan dan penerapan protokol kesehatan,” bebernya.

Sementara itu, Nurmin menegaskan Ruang Dahlia tidak ditutup. Hanya satu ruangan saja. Menurutnya, ruangan itu masih aman. Karena penyebaran melalui droplate, bukan dari udara.
“Jadi cukup kamar yang ditempati pasien itu saja yang harus disterilkan,” tegasnya.

Komisi II DPRD Berau, Feri Kombong mengecam kinerja RSUD dr Abdul Rivai. Pasalnya, satu pasien yang awalnya diagnosa demam berdarah, ternyata positif COVID-19. Bahkan, pasien berinisial SY (60) itu, sempat dirawat di Ruang Dahlia. Itu ruang rawat inap, bukan isolasi.

Menurutnya, pertahanan rumah sakit sudah jebol. Sangat mengkhawatirkan. Jangan sampai, rumah sakit justru menjadi pusat penyebaran COVID-19. Jika sampai terjadi, rumah sakit wajib menutup pelayanan. Dampaknya, terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.

Terutama pelayanan bersifat urgen, atau membutuhkan dokter spesialis.
“Kerja rumah sakit wajib dievaluasi. Kok ada pasien (COVID-19) yang lolos, malah diagnosa penyakit lain. Itu namanya kelalaian,” katanya.

Lanjut Politisi Partai Gerindra ini, kejadian ini harus menjadi perhatian serius. Dia meminta, pihak rumah sakit melakukan tracking penyebaran. Jangan sampai ada yang lolos. Baik tim medis maupun keluarga pasien, serta ruang perawatan harus steril.

“Kejadian ini membuat masyarakat takut berobat. Jadi PR (pekerjaan rumah) menghilangkan persepsi negatif masyarakat. Memastikan rumah sakit aman,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: