Kesadaran Masyarakat terhadap Protokol Kesehatan Masih Rendah

Kesadaran Masyarakat terhadap Protokol Kesehatan Masih Rendah

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Penularan kasus COVID-19 di Kaltim masih terus terjadi. Tingkatnya pun begitu besar. Kondisi ini mencerminkan kesadaran dan kepedulian terhadap kesehatan diri sendiri masih kurang.

"Pencegahan virus ini dimulai dari diri sendiri. Tim medis hanya garda terakhir. Jadi, kesadaran untuk menjaga diri sendiri perlu harus ditingkatkan. Biar wabah virus ini cepat berakhir," kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kaltim, Andi Muhammad Ishak, dalam konfrensi pers via online, Minggu (16/8/2020).

Tapi saat ini Satgas sedang melakukan tracing sebanyak-banyaknya untuk memperkecil kemungkinan terjadinya penularan yang lebih banyak lagi. Sebab, ia mengakui, saat ini kategori orang tanpa gejala paling banyak terjadi.

"Mereka juga tidak menyadari kalau mereka terpapar virus ini," jelasnya.

Hari ini saja penambahan pasien positif COVID-19 sebanyak 86 kasus. Balikpapan mendominasi penambahan 64 kasus. Dari penambahan kasus yang terjadi di sana, empat orang telah dinyatakan meninggal dunia.

Dua kasus di antaranya yaitu BPN-955. Wanita 65 tahun. Kemudian BPN-957. Laki-laki 58 tahun. Keduanya memiliki gejala infeksi saluran pernapasan. Dirawat di RS Pertamina Balikpapan. Sabtu (15/8/2020) lalu, kedua pasien tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Sisanya, hari ini dua orang meninggal. Kedua pasien tersebut dirawat di dua rumah sakit berbeda. BPN-988. Laki-laki berusia 52 tahun. Dirawat di RS Bhayangkara. Sementara BPN-991, laki-laki 78 tahun. Dirawat di RS Pertamina Balikpapan.

Penambahan juga terjadi di Samarinda. Ada 15 kasus. Semua kasus hasil tracing dari Dinas Kesehatan Kota (DKK) Samarinda. Semua pasien melakukan isolasi mandiri.

Ada juga penambahan di Penajam Paser Utara (PPU) sebanyak enam kasus.

"Pasien yang melakukan karantina mandiri ada beberapa kriteria. Di antaranya kondisi pasien tersebut tidak terlihat gejala apa pun. Serta kondisi tempat karantina dinilai bisa untuk melakukan isolasi mandiri," bebernya.

Ada juga satu kasus baru di Kutai Barat (Kubar). Yaitu KBR-82. Laki-laki 66 tahun. Pasien itu juga hari ini dinyatakan meninggal dunia. Kasus ini memiliki gejala infeksi saluran pernafasan akut. Sempat dirawat di RSUD AM Parikesit Tenggarong.

Walaupun banyak penambahan kasus, pasien yang dinyatakan sembuh juga relatif banyak. Ada 54 kasus. Semua kasus dari dua kabupaten/kota: Kabupaten Paser dengan enam kasus dan Balikpapan 48 kasus.

"Pasien itu telah dinyatakan sembuh setelah dilakukan isolasi selama 10 hari dan sudah dinyatakan tidak ada gejala apa pun," pungkasnya. (mic/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: