Warga Bontang, Nanti Dihukum Nyapu Jalan Kalau Tak Pakai Masker

Warga Bontang, Nanti Dihukum Nyapu Jalan Kalau Tak Pakai Masker

Ilustrasi wajib menggunakan masker. (Dian Adi/ Disway Kaltim)

Bontang, nomorsatukaltim.com -  Samarinda mulai menerapkan sanksi bagi warganya yang tidak pakai masker. Biayanya Rp 250 ribu. Sekali pelanggaran langsung denda.

Bontang mulai meniru. Tapi direvisi. Yang direvisi sanksinya. Bukan rupiah. Diganti jadi sanksi sosial : Menyapu jalan 1 kilometer.

Draft Peraturan Wali Kota sudah digodok. Sudah rampung sebenarnya. Hanya sisa persetujuan wali kota lagi.

"Yah kita koordinasi dulu dengan wali kota, karena beliau memang akhir-akhir ini sibuk," ujar Sekretaris Daerah, Aji Erlynawati saat dikonfirmasi Disway Kaltim, Kamis (13/8/2020).

Sanksi sosial dianggap paling masuk akal ketimbang diganjar hukuman denda. Apalagi saat kondisi sekarang. Yang ekonomi tumbuh sangat pelan. Bahkan ekonomi nasional sudah minus 2 kuartal. 

Penerapan hukum sosial dinilai lebih ampuh dan manusiawi.  Setiap pelanggar aturan akan diberi sanksi secara bertahap. Tak langsung menyapu jalan.

Mula-mula ditegur petugas. Jika kedapatan lagi ditegur lagi. Tapi yang tegur polisi.  Klimaksnya baru sapu jalan. Supaya jera.

"Nanti leading sektornya tetap Dinas Kesehatan," ungkap Aji.

Rencana Perwali sanksi ini baru mulai diterapkan setelah bulan ke-6 menghadapi pandemi. Setelah kasus transmisi lokal terjadi. Yang dari klaster perusahaan raksasa itu.

Kasus dari klaster perusahaan itu memang paling gempar. Biasanya tambahan kasus hanya hitungan jari. Tapi, melonjak drastis. Sampai puluhan. Lebih tepatnya 30 kasus baru. Yang penularannya antara sesama karyawan.

Perusahaan langsung menguji PCR seluruh karyawannya. Ada 1.146 yang jalani tes swab.

Jumlah kasus di Bontang sampai hari ini sudah 56. Memang lebih rendah ketimbang tetangganya di Kutim sana. Apalagi dengan Samarinda.

"Yah minggu-minggu inilah diteken," pungkas Aji. (wal/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: