Kekurangan Stok Darah, PMI Butuh Uluran Tangan Semua Pihak

Kekurangan Stok Darah, PMI Butuh Uluran Tangan Semua Pihak

Rudiansyah memberi masker kepada Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, Minggu (9/8) kemarin.(Ryan/ nomorsatukaltim)

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Selama pandemi, PMI Balikpapan sering kekurang stok darah. Bahkan hingga Minggu (9/8), stok darah khususnya tipa B dan O minim.

Kepala Unit Donor Darah (UDD) PMI Balikpapan Dokter Suryani tak menampik. Beberapa bulan terakhir terjadi penurunan jumlah pendonor. Masyarakat Kota Minyak cemas. Takut. Kalau proses donor darah bisa menularkan wabah.
Padahal menurut Menik, sapaanya, darah tidak menularkan COVID-19. Karena virus tidak mengalir dalam darah. Bahkan, jika ada warga yang sudah sempat mendonor, kemudian warga tersebut teridentifikasi positif atau reaktif. Maka darahnya tetap aman digunakan. "Kita pastikan kegiatan transfusi darah tidak menularkan virus. Kita kan ada protokol keaehatan. Petugas juga sudah pakai APD lengkap," urainya, di sela-sela giat donor bersama Relawan Donor Darah Balikpapan (RDDB) di Kantor PMI Balikpapan, Minggu (9/8) kemarin.

Saat ini distribusi darah ke rumah sakit yang ada di Balikpapan maupun di daerah lain di Kaltim cukup minim. Sehingga perlu perhatian masyarakat. "Terutama RSKD, karena kebutuhannya mencakup 60 persen dari stok darah kita di PMI," ungkapnya.

Ketua RDDB Rudiansyah mengatakan selama ini pihaknya selalu membantu PMI. Sebagai mitra, RDDB selalu berusaha menjaga tersedianya stok darah bagi pasien yang membutuhkan. Misalnya dengan giat kemarin, hingga siang hari, sudah ada 59 lebih pendonor dari masyarakat umun maupun relawan donor. Targetnya, acara yang dirangkai dengan HUT ke 2 RDDB itu sebanyak 70 pendonor. “Alhamdulillah bisa berjalan, rencananya acara ini kita gelar di mal. Tapi karena ada peningkatan kasus positif, sejak empat hari lalu kita langsung alihkan ke sini (Kantor PMI Balikpapan, red)," ujarnya.

Ia menjelaskan, saat ini RDDB aktif di grup media sosial. Sudah ada 1.300 anggota terdiri dari tujuh grup. Dengan keberadaan RDDB, ia berharap bisa membantu pemkot, PMI dan masyarakat untuk ikut menjamin ketersediaan darah.

Selama masa kritis wabah pandemi di bulan Juli dan saat Ramadan lalu, kata dia, kebutuhan stok darah luar biasa tingginya, sehingga stok darah terus-terusan kurang. “Kami dari RDDB itu, grup WA tengah malam tang tung tang tung dan standby.

Ia menyebut jika semangat berbagi bisa tetap terjaga dan dipertahankan anggotanya. Sebab ada RDDB sebagai wadah untuk saling berbagi informasi. Mulai dari perhatian antar anggota. Yang dibahas mulai dari asupan makanan yang baik bagi pendonor, hingga informasi cepat seputar kebutuhan tope darah yang dibutuhkan. "Dengan adanya wadah, antar anggota seperti sedang berkompetisi, tidak ingin kalah berdonor,” katanya, menceritakan semangat anggotanya.

Melalui wadah ini, anggota yang aktif donor bisa mengisi keterkosongan stok darah terutama golongan A, B dan AB stok sampai nol. “Sehingga teman-teman yang jadwal hari ini sudah mendonorkan begitu ada kebutuhan mereka datang ke PMI,” ucapnya.

Ketua PMI Balikpapan Dyah Muryani mengapreasi kiprah RDDB yang baru berusia dua tahun. Tapi karena anggotanya sangat aktif, organisasi kemanusiaan ini seperti sudah menginjak usia ke 20 tahun. “Kita bersyukur sekali, kiprah RDDB ini seperti sudah 20 tahun. Kita memang membutuhkan darah karena pendonor darah tidak bisa, dengan alasan pandemik,” ujarnya.

Ia berharap PMI bisa mencapai target 70 pendonor. “Mudah-mudahan bisa capai karena inikan sampai sore,” tambahnya. Untuk menghindari kerumunan, PMI dan RDDB membagi tiap pendonor berdasakan golongan darahnya yakni 1,5 jam saja. “Pelayanan UDD sampai jam 10 malam,” ucap mantan Kepala Diskes Balikpapan itu.

Wali kota Rizal Effendi yang hadir juga menyampaikan hal serupa. Ia mengapreasi PMI dan RDDB yang memiliki semangat dan kemulian bersama pendonor untuk memenuhi kebutuhan darah. “Tidak mudah jadi pendonor. Donor bukan bisnis tapi kemuliaan. Kami ucapkan terimakasih. Selamat ulang tahun RDDB,” ucap Rizal. (adv/ryn/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: