Untuk Merawat Stadion Swalas Gunaq, Perlu Ada UPT Khusus

Untuk Merawat Stadion Swalas Gunaq, Perlu Ada UPT Khusus

Kondisi lapangan sepakbola didalam Stadion Swalas Gunaq, Sendawar, Tampak ditumbuhi semak tinggi, Sabtu 1 Agustus 2020. (imran/nomorsatukaltim)

Sendawar, nomorsatukaltim.com – Menjadi keprihatinan bersama bagi pelaku dan pecinta olahraga di Kabupaten Kutai Barat (Kubar). Yakni kondisi lapangan sepakbola didalam Stadion Swalas Gunaq, Sendawar, yang sejak beberapa bulan terakhir kondisinya nyaris tak terawat.

Sejumlah pihak menyatakan sangat prihatian dengan kondisi kebersihan gedung stadion serta lapangan sepakbola yang ditumbuhi semak sangat tinggi.
“Kami sebagai masyarakat sedih melihat kondisi Stadion Swalas Gunaq tidak terawat pak (wartawan, -Red.). Seharusnya ada dinas yang khusus ditunjuk untuk rutin membersihkan stadion itu,” ungkap Robi Johan (54), salah satu warga Kecamatan Melak kepada nomorsatukaltim di Sendawar, Sabtu (1/8/2020).

Begitu pula disampaikan sejumlah warga Kubar lainnya. Mereka sangat prihatin dengan kondisi lapangan sepakbola dan stadion Swalas Gunaq yang nyaris tak terawat.
“Harusnya dirawat oleh dinas atau badan, karena stadion itu aset daerah. Kalau terawat bisa disewakan kepada umum jika ada yang ingin menggunakan stadion itu. Bisa jadi pendapatan daerah,” papar Arifin (49) warga Kecamatan Damai.

Sementara itu, salah satu pecinta olahraga sepakbola di Kubar, Henderman Supanji. Dimintai tanggapannya terkait kondisi Stadion Swalas Gunaq yang tak terawat, menurutnya memang kedepan harus ada Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang mengurus stadion itu.
“Sekarang ini makanya Galatua rutin berlatih, utama kami secara swadaya membantu membersihkan stadion ini. Karena merupakan salah satu kebanggaan masyarakat,” ucapnya, usai berlatih sepakbola di Stadion Sswalas Gunaq, sore kemarin.

Henderman mengakui, bahwa hingga kini dia belum mengetahui, siapa yang harus merawat dan membersihkan stadion itu. Biasanya menurutnya, pengelolaan fasilitas olahraga dan stadion ada Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang mengelolanya, yaitu pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).
“Nah kalau ada pengelola, misalnya yang akan menggunakan stadion ini berbayar, saya kira tidak ada yang keberatan. Setahu kami sampai saat ini bukan KONI yang mengelolanya. Tetapi mungkin juga karena anggaran yang kurang, atau memang penggunaannya pada level kabupaten masih minim,” tandasnya. (Imy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: