Bangun Jalan di 56 Titik

Bangun Jalan di 56 Titik

infografis

Tanjung Selor,Disway – Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie sejak awal tahun, meminta organisasi perangkat daerah untuk memperbanyak progam-program padat karya.

Karena selain untuk mengungkit ekonomi, juga menjadi sarana untuk memberdayakan masyarakat. Salah satu program padat karya yang saat ini gencar dilakukan, yaitu pembangunan jalan lingkungan.

Awalnya, direncanakan terbangun 115 ruas. Pascakebijakan refocusing anggaran akibat pandemik COVID-19, berkurang menjadi 56 titik yang tersebar di lima kabupaten/kota. (Selengkapnya lihat infografis)

“Kenapa membanyakkan jalan lingkungan. Kita kembali pada kebutuhan masyarakat. Apalagi, di masa pandemi. Tujuannya memang kita mengusahakan pembangunan yang dilakukan langsung bersentuhan dengan masyarakat, dan langsung bisa dinikmati masyarakat,” kata Gubernur, Rabu (29/7).

Kedua, lanjut Gubernur, pembangunan jalan secara padat karya membawa dampak ekonomi, baik secara langsung, maupun tidak langsung, apabila kegiatan itu dikerjakan oleh masyarakaat setempat.

Tiap ruas jalan lingkungan yang dibangun, menghabiskan dana berkisar Rp 190 juta sampai Rp 200 juta. Panjang tiap jalan yang dibangun bervariasi. Antara 60 sampai 100 meter.

“Itu sudah termasuk parit kecil untuk melancarkan aliran air saat kondisi hujan,” ujarnya.

Lokasi jalan lingkungan yang dibangun, tidak serta merta. Jalan dibangun jika ada usulan bupati/wali kota. “Inilah yang kita coba benahi juga administrasi usulan dari bupati/wali kota, agar nanti pada saat penyerahan NPHD, atau penyebahan hibah barang, itu tidak jadi masalah. Karena kalau bermasalah, akan mengganggu penatausahaan aset kita,” ujarnya.

Rata-rata jalan lingkungan yang dibangun, progresnya sudah lebih 50 persen. Bahkan, beberapa di antaranya hampir rampung. Seperti jalan lingkungan di Jalan Hien Suharto, Kelurahan Nunukan Timur, Kabupaten Nunukan yang ditinjau Gubernur, Selasa (28/7) lalu.

“Saya minta dikerjakan dengan rapi, berkualitas, agar jalannya awet. Minimal kendaraan roda dua bisa lapang bolak-balik. Tidak terjebak lumpur, dan masyarakat sekitar merasa aman dan nyaman. Dan, tentunya lingkungan jadi bersih, sehat, dan rapi,” ujarnya. HUMAS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: