Jika Harus Belajar via Online, Kasihan Siswa yang Tidak Punya Gadget

Jika Harus Belajar via Online, Kasihan Siswa yang Tidak Punya Gadget

BONTANG, nomorsatukaltim- Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) selama masa pandemi ini belum dinikmati sejumlah pelajar miskin.

Masih ada pelajar miskin yang harus bersusah payah mengikuti sistem pelajaran model baru ini.

Ada sekitar 2.140 pelajar dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama yang harus mengikuti pembelajaran secara manual.

Berbeda dengan rekan-rekannya, mereka harus mengikuti pelajaran tanpa online atau luar jaringan (Luring).

Setiap pekan, orang tua murid datang ke sekolah mengambil Lembar Kerja (LK). Yang harus dikerjakan. Sepekan kemudian, kembali lagi. Menyetor hasil kerja anaknya.

Sementara itu, bagi pelajar yang mampu. Yang memiliki uang berlebih. Bisa membeli ponsel. Cukup belajar melalui layar ponsel mereka. Di rumah.

"Iya memang ada beberapa yang datang ke sekolah, karena tidak punya ponsel yang support," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Saparuddin saat dikonfirmasi, Minggu (26/7).

Wali Kelas III B SD Negeri 001 Bontang Barat Muhajirah membenarkan ada sejumlah muridnya dari kelompok warga miskin. "Ada 4 orang, 2 orang punya tapi kalau kerja dibawa sama bapaknya, kalau duanya lagi memang nggak punya," ungkapnya.

Di kelasnya, ada 4 muridnya ikuti pelajaran luar jaringan. Setiap pekannya, orang tua mereka datang ke sekolah mengambil tugas sekolah.

"Kalau seminggu ada 6 pelajaran, mereka akan ambil untuk 6 lembar kerja. Nanti minggu depannya dia kembalikan lagi," ujar Muhajirah saat dikonfirmasi.

Belajar via Televisi

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sadar masih ada sejumlah murid dari kelompok kurang mampu. Mereka tak bisa leluasa, seperti murid lainnya ikuti pelajaran via online. Dari layar ponsel, di rumah masing-masing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: