Bisnis Maritim di Kaltim Masih Terbuka

Bisnis Maritim di Kaltim Masih Terbuka

Sebagai daerah yang termasuk dalam Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II, sektor maritim menjadi salah satu bisnis andalan Kalimantan Timur. Belum lagi banyak komoditas ekspor impor yang langsung dilayani. Baik hasil pertambangan, migas maupun nonmigas. Dan, belum banyak pemain yang terjun di sektor ini.  

Balikpapan, nomorsatukaltim.com -Memang, untuk terjun di bisnis maritim, perlu keberanian. Ya nyali yang gede, juga modal yang tidak kecil. Karena uang yang beredar di sektor ini juga tak main-main. Mencapai setengah triliun hanya dalam sebulan. 

“Ibaratnya kalau mancing hiu nggak bisa pakai teri,” kata Ketua  Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional Indonesia (INSA) Balikpapan, Rahmad Mas’ud, Selasa (21/7). Asosiasi ini terus mendorong anggotanya, termasuk pengusaha lokal pemilik modal, untuk menjajal peluang bisnis maritim.   

Dorongan itu bukan hanya basa-basi. INSA Balikpapan terus memotivasi pengusaha agar terjun di bidang ini. “Kami juga memfasilitasi permodalan yang bekerja sama dengan Bank Pembangunan Daerah,” imbuh pemilik grup Cindara ini.

Peluang sektor ini didukung pelabuhan yang sudah menerapkan ekspor langsung atau direct call. Para eksportir bisa mengirim langsung ke Tiongkok, Asia dan negara-negara tujuan lainnya. 

Karena itu, INSA mendukung kebijakan di dunia maritim pengembangan kapal ke Balikpapan. Peluang lain juga karena dukungan keberadaan jalan tol Balikpapan-Samarinda. Keberadaan jalan berbayar itu akan memudahkan muatan kontainer menuju pelabuhan Balikpapan. 

“Karena di Samarinda hanya bisa melayani kargo muatan 1.000 kontainer. Industri akan memilih Balikpapan yang mampu menampung 3.000 sampai 4.000 kontainer,” katanya. 

Dari sisi cost, jauh lebih murah. Karena semakin banyak muatan, akan semakin murah sewa kapal. 

Dia berharap pengusaha lokal harus bersiap menyediakan fasilitas dan sarana. “Ketua INSA mengajak teman-teman untuk mau berinvestasi kapal.” Peluang itu datang bukan hanya untuk melayani ekspor. Pengiriman logistik  dari daerah ke daerah juga melalui Balikpapan. 

Hal itu mendatangkan peluang. Binis ini akan semakin berkembang apabila pemerintah memberikan kebijakan dan regulasi yang memudahkan investasi. 

“Dengan adanya regulasi itu, bisa memperdayakan pengusaha maritim lokal. Saya yakin orang akan berlomba-lomba. inilah diperlukan negoisasi, komunikasi yang bisa membantu pengusaha,” jelasnya. 

Rahmad menandaskan pengusaha kapal tidak hanya menyasar kargo untuk batu bara. Potensi eksplorasi terbesar ada di bidang migas. Berbagai perusahaan oil company tersebar di daerah ini. PHM dan PHKT misalnya, perlu armada yang besar. 

“Mereka kapalnya itu berapa banyak? begitu saya lirik, ternyata masih didominasi pengusaha luar,” imbuh pria yang menjabat Wakil Wali Kota Balikpapan ini. 

Ia memaklumi kondisi tersebut karena pengusaha lokal banyak yang belum siap. Baik dalam hal permodalan karena nilai investasinya besar. Juga keberanian bersaing dengan pelaku usaha nasional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: