Pemkot Bontang Bentuk Tim Bahas Penggunaan Air Kolam Tambang
BONTANG, nomorsatukaltim.com- Pemerintah baru menyusun tim untuk mengurus rencana pemanfaatan kolam air bekas tambang. Yang ada di kolam milik Indominco Mandiri.
Yang kapasitasnya 10 kali lebih besar dari bendungan Suka Rahmat. Yang belum jadi-jadi, sejak 2014 direncanakan.
Kerja birokrasi memang harus tertib: pelan. Aturan harus dipatuhi. Kalau tak ingin bermasalah hukum nantinya.
Kepala Badan Penelitian dan Pembangunan (Bapelitbang) Bontang, Amiruddin mengatakan pekan depan tim sudah terbentuk. Ketua tim adalah Sekretaris Daerah, Aji Erlynawati. Mantan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan di Bontang.
Tim itu akan punya tugas beda-beda. Ada yang fokus urus perizinan. Ada juga yang fokus menangani kelayakan air. Tapi tujuannya tetap satu. Mengkaji pemakaian air dari kolam bekas tambang.
"Nanti kita lihat lah akan gandeng akademisi apa tidak," ujar Amiruddin saat dihubungi.
DPRD juga sama. Masih cari-cari referensi. Konsultasi kemana-mana. Untuk punya argumentasi kuat, bahwa air kolam tambang layak dipakai.
Ketua Komisi III DPRD Amir Tosina sudah ke Kutai Timur melihat pemanfaatan air kolam bekas tambang di void milik Kaltim Prima Coal (KPC).
Rombongan komisi juga sudah ke Kutai Kartanegara. Juga lihat kolam tambang. Baru-baru ini mengunjungi Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai Mahakam-Berau (BPDAS).
"Ya kalau rekomendasi mereka memang Bontang harus punya alternatif air baku, tidak lagi sumur bawah tanah," beber Amir.
Amir pun setuju. Air kolam tambang bisa dimanfaatkan untuk pasokan air ke Perumda Tirta Taman. Yang saat ini sudah mulai krisis air baku.
Tapi rencana mewujudkan itu perlu proses. Birokratis sekali. Harus pelan-pelan. "Kita akan kunjungi void di Indominco Mandiri awal Agustus," janjinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: