Kaltim Menuju Puncak Kedua Pandemi

Kaltim Menuju Puncak Kedua Pandemi

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Kasus positif COVID-19 di Kalimantan Timur (Kaltim) belum ada tanda-tanda akan usai. Malahan, kasus positif semakin meningkat. Terus bertambah tiap harinya. Plt. Dinas Kesehatan (Diskes) Kaltim, Andi M. Ishak mengatakan, di tengah penerapan relaksasi, kasus menunjukkan semakin tinggi.

"Pandemi menunjukkan tanda belum berakhir. Bila dilihat dari kasus yang terjadi, baik di nasional maupun Kaltim. Kalau kita lihat, di nasional, menunjukkan angka yang tinggi. Belum ada tanda penurunan," katanya, dalam konferensi pers secara daring, Kamis (16/7/2020).

Menurutnya, Kaltim saat ini memasuki masa puncak kedua. Kasus positif COVID-19. "Setelah sebelumnya, terjadi puncak pada bulan Mei. Setelah adanya relaksasi, menunjukkan peningkatan kasus yang tinggi," tambahnya.

Masyarakat harus tetap waspada. Karena virus masih terus menyebar. Tak patuhnya terhadap protokol kesehatan berkontribusi terhadap penyebaran virus. "Semua terjadi, karena kedisiplinan dan ketidakpedulian kita dalam membentengi diri. Kita perlu membentengi diri, dengan patuh terhadap protokol kesehatan. Tidak hanya di rumah, tapi juga saat bekerja," ujarnya.

Berdasarkan data Diskes Kaltim, per 16 Juli, ada penambahan kasus positif. Yaitu sebanyak 24 kasus. Tersebar di Kubar 3 kasus, PPU 1 kasus, Balikpapan 5 kasus, Paser 2 kasus, Samarinda 10 kasus dan Kukar 3 kasus. Samarinda terbanyak. "Di antaranya, SMD 125 laki-laki 52 tahun dan SMD 126 wanita 49 tahun. Merupakan OTG. Kini melakukan isolasi mandiri," ungkapnya.

Untuk kasus ODP, ada 12 tambahan. Sementara PDP yang selesai dipantau ada tambahan 11 kasus. Totalnya menjadi 12.949 kasus. Sementara yang dalam proses pemantauan terdapat 510 kasus. Untuk kasus yang diperiksa di laboratorium, OTG bertambah 171 kasus. PDP juga bertambah, 15 kasus.

Jumlah pasien sembuh, dilaporkan bertambah 15 kasus. Paling banyak dari Balikpapan. Ada 12 kasus sembuh. Sisanya tersebar di Kutim 2 kasus dan Paser 1 kasus. (sah/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: