Bankaltimtara

Menjelang Nataru, Harga Bawang, Cabai dan Babi di Kukar Mulai Naik

Menjelang Nataru, Harga Bawang, Cabai dan Babi di Kukar Mulai Naik

Peternakan babi milik Gemimma, warga Tenggarong. -Ari/Disway Kaltim-

BACA JUGA:Proyek Jembatan di Tenggarong Masuk Tahap Penyempurnaan, Taman Juga Rampung Akhir Tahun Ini

“Saya beli dari penjual lokal, jadi stoknya enggak pernah habis. Cuma harga yang kadang naik, kadang turun tergantung pasokan dari petani,” jelasnya.

Selain bawang, harga cabai merah dan cabai rawit juga meningkat signifikan. Pada November, harga berada di kisaran Rp45 ribu per kilogram.

Namun memasuki Desember naik menjadi Rp65 ribu per kilogram, sehingga pedagang harus mengatur stok dengan lebih hati-hati.

Dari sektor lain, Yulia, pedagang telur di Pasar Mangkurawang, menyampaikan bahwa harga telur turut bergerak meski permintaan tetap stabil menjelang Nataru.
“Sama saja. Penjualannya sama seperti bulan-bulan biasanya,” ujar Yulia.

Ia mengatakan bahwa harga telur pada Desember lebih tinggi dibandingkan periode Lebaran karena berada di kisaran Rp19 ribu hingga Rp20 ribu per setengah kilogram, sehingga pergerakan harga kini tidak didorong oleh lonjakan permintaan.

“Harga meningkat. Ini lebih mahal kalau Natal daripada Lebaran,” ungkapnya.

Sementara itu, pergerakan harga juga terasa pada ternak babi yang banyak dicari menjelang perayaan Natal.

BACA JUGA:53 Desa di Kukar Masih Menunggu Cairnya Dana Desa Tahap II, DPMD Pastikan Lancar

Gemima, peternak babi lokal, menyampaikan bahwa permintaan babi tidak selalu stabil dan sangat bergantung pada kebutuhan pembeli.

“Tidak tentu, semuanya tergantung pembelinya. Ada tahun yang ramai, ada yang biasa saja,” jelas Gemima.

Dia bilang harga babi berbeda berdasarkan ukuran. Dimana babi besar berada di kisaran Rp 100.000 per kilogram, sedangkan babi remaja sekitar Rp 70.000 per kilogram.

“Kalau main timbang, yang besar kadang Rp100.000 per kilo, kalau yang agak remaja sekitar Rp70.000 per kilo,” ujarnya.

Gemima menambahkan bahwa pembeli tidak hanya datang dari Tenggarong, tetapi juga dari Kubar dan daerah lain di sekitarnya.

“Ada juga yang datang dari Kubar. Paling jauh ya dari Kutai Barat,” katanya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: