Kekeringan Meluas, Kaltim Hadapi Risiko Karhutla dan Krisis Air
Ilustrasi panasnya musim kemarau.-freepik-
BACA JUGA:BPBD Kutim Sebar Edaran Hingga RT, Antisipasi Potensi Karhutla Selama Kemarau
Selain itu, pemerintah daerah juga diminta untuk memperkuat pengawasan terhadap ketersediaan air bersih dan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi dampak musim kemarau.
Termasuk koordinasi lintas sektor dan edukasi kepada masyarakat.
Adapun, terkait sebaran titik panas (hotspot) di Kalimantan Timur, BMKG menyatakan bahwa data terbaru telah dihimpun dan didistribusikan ke instansi teknis terkait.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Sepinggan Balikpapan, Diyan Novrida, mengonfirmasi bahwa data hotspot berasal dari citra satelit Terra/Aqua MODIS dan VIIRS, dengan metode deteksi menggunakan ambang batas kepercayaan di atas 70 persen.
"Data yang kami miliki bersifat pemantauan awal dan disampaikan rutin ke stakeholder seperti BPBD, Dinas Kehutanan, dan pemadam kebakaran. Namun penanganan di lapangan sudah di luar kewenangan kami," jelas Diyan kepada Nomorsatukaltim.
BMKG juga memantau indeks potensi kebakaran atau Fire Weather Index (FWI) sebagai indikator wilayah rawan karhutla.
BACA JUGA:Balikpapan Belum Mulai Musim Kemarau, BMKG: Masih Tahap Peralihan
Untuk periode 31 Juli hingga 5 Agustus 2025, wilayah yang tergolong merah atau kuning dapat dilihat langsung melalui peta daring di situs resmi BMKG.
Terkait permintaan data lanjutan, Diyan menyatakan, pihaknya tidak memiliki data spasial atau shapefile untuk pemetaan interaktif karena seluruh sistem tersebut terpusat di BMKG Pusat.
"Kami tidak menyediakan file bentuk untuk keperluan visualisasi interaktif. Namun data prakiraan hingga 5 Agustus dapat diakses secara publik di bmkg.go.id," beber Diyan.
Kendati demikian, pihaknya akan terus memperbarui informasi cuaca, sebaran titik panas, dan indeks kebakaran sebagai bagian dari sistem peringatan dini bencana di Kalimantan Timur.
"Kami harap semua nya tetap siaga dan tidak mengabaikan risiko bencana yang mungkin terjadi selama puncak musim kemarau berlangsung," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

