Pokja 30: Perusda Kaltim Gagal Berikan Kontribusi untuk Daerah
Koordinator Pokja 30, Buyung Marajo.-(Disway Kaltim/ Salsa)-
SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Koordinator Pokja 30, Buyung Marajo mengritik kinerja komisioner maupun direksi seluruh perusahaan daerah (perusda) di Kaltim.
Menurut Buyung, selama ini tidak ada mekanisme pemantauan dan evaluasi yang transparan terhadap kinerja komisioner maupun direksi Perusda tersebut.
Bahkan, publik tidak pernah mengetahui apakah perusahaan-perusahaan milik daerah itu menghasilkan keuntungan atau justru merugi.
“Pertama itu tidak pernah dilakukan monitor dan evaluasi. Misalnya terhadap kinerja para komisionernya. Yang kedua, tidak pernah dipublikasikan apa yang menjadi pendapatan, apa yang menjadi keuntungan dari Perusda yang dibuat oleh pemerintah provinsi,” ujar Buyung.
BACA JUGA:Perusda Kaltim Rutin Masuk Catatan BPK, Dewan Ajukan Evaluasi Menyeluruh
Ia juga mengkritik keras proses rekrutmen direksi Perusda yang dinilai sarat muatan politik dan jauh dari prinsip profesionalisme.
“Jangan sampai Perusda ini sebagai bahan bancakan dan menjadi tahanan politik untuk pembagian kekuasaan dari proses pemenangan waktu pemilihan,” tegasnya.
Buyung menyayangkan ketertutupan pemerintah terhadap laporan keuangan dan penyertaan modal yang dilakukan terhadap Perusda.
Ia menilai hal ini membuat Perusda gagal memberikan dampak nyata bagi masyarakat Kalimantan Timur.
BACA JUGA:Polsek Sangasanga Pastikan Penanganan Air Tercemar Sudah Maksimal
BACA JUGA:Penerapan WFA bagi ASN Tunggu Juknis, BKD Kaltim akan Tinjau Ulang Kebijakan
“Gimana mau berdampak sedangkan ini tertutup. Tertutup pengalokasian anggaran, tertutup penyertaan modal, tertutup soal laporan,” jelasnya.
Ia bahkan mempertanyakan urgensi mempertahankan Perusda jika kinerjanya terus stagnan dan hanya menjadi beban anggaran daerah.
“Kalau cuma segitu-segitu aja, ya ngapain kita buat terus dan ngabisin anggaran publik aja, kan?” katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
