REI Kaltim: Backlog Perumahan di Balikpapan Tinggi, Harga Lahan Jadi Kendala
Backlog rumah subsidi di Balikpapan tinggi, harga lahan jadi kendala.-(Ilustrasi/ Nomorsatukaltim)-
BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM — Kebutuhan rumah subsidi di Balikpapan tergolong tinggi, namun realisasi pembangunannya menghadapi berbagai hambatan, terutama menyangkut harga lahan.
Hal ini disampaikan Wakil Wali Kota Balikpapan yang juga menjabat sebagai Ketua Real Estate Indonesia Kalimantan Timur (REI Kaltim), Bagus Susetyo.
“Kebutuhan rumah (backlog) perumahan di Kalimantan Timur mencapai 300 ribu unit. Balikpapan salah satu yang terbesar, butuh sekitar 25 ribu rumah per tahun,” kata Bagus saat mendampingi Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meninjau perumahan subsidi di Balikpapan, Minggu (18/5/2025).
Program rumah subsidi difokuskan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum mampu membeli rumah komersial.
BACA JUGA: REI Targetkan Bangun 1 Juta Rumah, Balikpapan Jadi Lokasi Prioritas Investasi Properti
BACA JUGA: Seno Aji Siapkan Rumah bagi Korban Longsor Samarinda
Saat ini, harga rumah subsidi di Balikpapan berkisar Rp180 juta per unit, dan dapat diakses melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang disiapkan oleh pemerintah.
Program ini menyasar warga dengan penghasilan maksimal Rp8 juta per bulan untuk pasangan suami istri.
Namun menurut Bagus, tantangan utama dalam pengembangan rumah subsidi justru terletak pada ketersediaan dan harga lahan yang terus meningkat.
“Kalau harga lahan sudah melampaui batas, jelas tidak mungkin dibangun rumah subsidi,” demikian kata Bagus, dikutip Antara.
BACA JUGA: PPATK Blokir Massal Rekening Bank! Pendiri Kaskus Ikut Jadi Korban
BACA JUGA: BI Dorong Ekonomi Syariah, Siapkan Zona Kuliner Halal di Balikpapan
Selain kendala lahan, proses seleksi kelayakan kredit juga menjadi faktor pembatas.
Meski ditujukan untuk MBR, proses verifikasi tetap mengacu pada ketentuan perbankan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
