Bankaltimtara

Baru 486 yang Terkurasi dari 87 Ribu UMKM di Balikpapan

Baru 486 yang Terkurasi dari 87 Ribu UMKM di Balikpapan

kata Kepala DKUMKMP Balikpapan, Heruressandy Setia Kusuma-Disway/ Salsa-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM - Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Perindustrian (DKUMKMP) Kota Balikpapan mencatat masih sangat sedikit pelaku UMKM yang telah mengikuti proses kurasi.

Dari total sekitar 87 ribu pelaku UMKM yang tercatat di DKUMKMP, baru 486 yang telah melalui proses kurasi dalam dua tahun terakhir.

"Padahal dari 17 sektor UMKM yang ada, baru sebagian kecil yang ikut kurasi dan menjadi binaan kami. Kebanyakan dari sektor olahan pangan atau kuliner, fashion, kriya, dan kerajinan," kata Kepala DKUMKMP Balikpapan, Heruressandy Setia Kusuma, Rabu (30/4/2025).

Kurasi tersebut, katanya, penting untuk membuka akses lebih luas bagi pelaku UMKM, termasuk agar produk mereka dikenal publik dan bisa masuk dalam layanan pengadaan barang dan jasa pemerintah.

BACA JUGA: Diskoperindag Berau Dorong UMKM Lokal Aktif Ikuti Event

Melalui sistem ini, UMKM juga mendapat kesempatan untuk dibina oleh mitra dan perbankan. Salah satu keuntungan nyata bagi pelaku UMKM yang sudah dikurasi dan dibina yaitu akses ke pembiayaan dari perbankan, termasuk pinjaman tanpa jaminan.

"Contohnya Bank Mandiri punya program pinjaman modal usaha sampai Rp100 juta tanpa jaminan, tapi syaratnya harus sudah jadi binaan DKUMKMP. Artinya semua dokumen dan persyaratan usahanya harus lengkap," jelas pria yang akrab siapa Heruressandy.

Ia menyebut, proses kurasi juga memungkinkan DKUMKMP mengidentifikasi UMKM dengan potensi besar untuk berkembang dan membuka lapangan kerja.

Sehingga, apabila ada usaha yang dinilai layak dan terverifikasi, dukungan peralatan produksi pun bisa dialokasikan dari anggaran tahun 2026.

BACA JUGA: Lulusan Muda Balikpapan Enggan jadi Marketing, Lowongan Kerja di Sektor Migas Tetap Primadona

"Kami akan melihat by data, by name, dan by address. Kalau terbukti bisa berkontribusi menciptakan lapangan kerja, tentu kami dukung hingga penyediaan alat produksinya," ungkapnya dalam kegiatan Pelatihan Manajemen Risiko Koperasi Kota Balikpapan Tahun 2025, di Hotel Swisbell In Kompleks Sudirman Square Balikpapan.

Selain fokus pada UMKM, DKUMKMP juga menjalankan pembinaan terhadap koperasi. Dari total 126 koperasi aktif di Balikpapan, satu koperasi saat ini berada dalam pengawasan khusus berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan koperasi tahun 2024.

Koperasi itu mendapat skor 61-70, yang menunjukkan penurunan kinerja keuangan dan masalah manajemen.

Sebagai tindak lanjut dari pelatihan manajemen risiko koperasi yang telah dilakukan sebelumnya, DKUMKMP menjalankan program Pemeriksaan Kesehatan Koperasi.

BACA JUGA: Royalti Minerba Naik, Ekonom Dorong Pemerintah Percepat Program Hilirisasi

Penilaian dalam program tersebut mencakup aspek pengendalian risiko, termasuk adanya SOP, SOM, dan peraturan internal koperasi.

Kendati demikian, penerapan manajemen risiko koperasi di lapangan masih menghadapi kendala utama yakni adanya keterbatasan sumber daya manusia.

"Banyak koperasi masih belum memiliki SDM yang mampu menganalisis dan menyusun strategi penanganan risiko usaha," ucap Heruressandy.

Menanggapi hal itu, DKUMKMP pun menyiapkan sejumlah rencana penguatan, termasuk program pelatihan digital berbasis e-learning.

BACA JUGA: Disnaker Balikpapan Gencarkan Edukasi Cegah Penahanan Ijazah Pekerja, Satu Kasus Masih Ditangani

Ia menjelaskan, bahwa modul pelatihan tersebut dapat diakses secara daring oleh penggiat koperasi yang mendaftar akun, dan peserta yang lulus akan mendapatkan sertifikat elektronik.

Tak hanya itu, DKUMKMP juga menjajaki kerja sama dengan developer dan provider untuk pengembangan platform pelaporan RAT (Rapat Anggota Tahunan) berbasis digital.

Dalam jangka menengah, DKUMKMP menargetkan 10 koperasi di Balikpapan mencapai kategori "sehat penuh" hingga tahun 2026.

Untuk mendorong tercapainya target, pendekatan pembinaan juga menyasar koperasi baru atau berskala kecil.

BACA JUGA: Warga Kaltim Kurangi Belanja Fashion, Bisnis FnB Perlahan Dominasi Gerai di Mall

"Pendekatan kami mencakup layanan konsultasi, pendampingan, dan berbagi pengetahuan dengan koperasi yang sudah lebih dulu menerapkan manajemen risiko," tutup Heruressandy.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: