Bankaltimtara

Kemarau, Siaga Karhutla di Kabupaten PPU

Kemarau, Siaga Karhutla di Kabupaten PPU

Kebakaran lahan gambut di Kelurahan Saloloang, Minggu (23/8/2020). (Ist)

Penajam, nomorsatukaltim.com - Memasuki musim panas, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara (PPU) bersiap. Mengantisipasi adanya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayahnya. Daerah yang rawan.

"September diprediksi masuk masa kemarau, dari prediksi BMKG. Melihat pula di tahun-tahun sebelumnya. September, Oktober dan November akan panas," kata Kepala Bidang Logistik dan Peralatan BPBD PPU, Nurlaila Senin (24/8/2020).

Pihaknya melibatkan semua yang tergabung dalam unsur gabungan. Menggandeng TNI/Polri, Satpol-PP, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) dan kelurahan/desa. Serta para relawan dan masyarakat.

Melakukan pendekatan. Sosialisasi kepada masyarakat untuk bersama menjaga. Khususnya untuk wilayah-wilayah yang memang berpotensi. Yang material lahannya gambut.

"Karena itu penanganannya cukup berat," tandasnya.

Pihaknya telah mengidentifikasi beberapa titik yang berpotensi. Belajar dari kejadian-kejadian lalu. Dari data yang ia himpun, ada beberapa lahan potensial terbakar.

Dari empat kecamatan, areal lahan gambut yang terluas ada di Kecamatan Penajam. Ada beberapa titik. Memiliki lahan gambut yang besar. Total di wilayah itu ada sekira 1.300 hektare.

Terdiri dari Desa Giri Purwa sekira 200 hektare dan Kelurahan Nenang sekira 400 hektare. Lalu yang terluas ada di Kelurahan Petung sekira 700 hektare. Sisanya hanya areal-arral kecil yang ada di kelurahan/desa lainnya.

Lalu di Kecamatan Waru. Luasannya lebih kecil. Di bawah 100 hektare. Sedangkan di Kecamatan Babulu dan Sepaku areal lahan gambut sangat sedikit.

Untuk wilayah di Babulu dan Sepaku biasanya titik api dari lahan-lahan pertanian. Pantauan titik apinya di areal sawah. Hasil pembakaran jerami hasil panen padi. Jadi masih terpantau.

"Pantauan hotspot lebih terdeteksi. Masih terpantau aman. Sepaku juga tidak ada areal gambut. Semua hutan dan semak belukar. Sisanya hanya titik-titik kecil saja. Semak belukar, bukan lahan gambut," jelas Laila, sapaannya.

Hanya saja tetap perlu diwaspadai. Karena saat kondisi panas terik, diiringi hembusan angin yang cukup lebat tak jarang titik api tak terkontrol. Meluas ke lahan yang ada di sekitarnya.

Untuk kesiapsiagaan, unsur gabungan dipersenjatai dengan unit-unit pemadaman. Selain armada yang ada di DPKP PPU, pihaknya terbantu adanya Satgas Karhutla Dinas Pertanian.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: