Bankaltimtara

6 Bulan, Penduduk Berau Bertambah 4.000 Jiwa

6 Bulan, Penduduk Berau Bertambah 4.000 Jiwa

Kepala Disdukcapil Berau, David Pamuji-Maulidia Azwini/ Nomorsatukaltim-

David mengungkapkan, pihaknya beberapa kali menemukan masih adanya warga yang telah lama menetap di Berau namun belum tercatat sebagai penduduk resmi.

“Banyak yang sudah tinggal di sini, terutama di wilayah perkebunan seperti Segah dan Kelay, tapi belum ber-KTP Berau, itu otomatis tidak mencerminkan data administrasi kependudukan yang riil di lapangan,” katanya.

BACA JUGA: Pemangkasan TKD Ancam Program Rumah Layak Huni di Berau, Kuota BSPS 2025 Turun Drastis

BACA JUGA: Pemkab Berau Gelontorkan Rp37,4 Miliar untuk BPJS, Bupati Sri: Jangan Cari Untung!

Ia menyebut, secara umum terdapat dua kategori warga yang belum terdaftar secara resmi, yakni mereka yang berniat menetap tapi belum mengurus surat pindah, dan penduduk nonpermanen yang hanya bekerja sementara di wilayah perusahaan.

“Kalau berniat menetap, sebaiknya segera diurus dokumen surat pindahnya, bisa langsung datang ke kantor Disdukcapil untuk kami bantu,” ujarnya.

Untuk mempercepat pendataan, Disdukcapil Berau kini memperluas layanan jemput bola ke daerah-daerah pedalaman. Petugas mendatangi langsung kampung-kampung agar masyarakat tidak perlu datang jauh-jauh ke kota.

“Perekaman dan pencetakan dokumen sudah bisa dilakukan di kecamatan. Alat kami bersifat mobile dan bisa dibawa ke mana saja,” terang David.

BACA JUGA: Seluruh Puskesmas di Perkotaan Berau Wajib Buka Layanan IGD 24 Jam

BACA JUGA: Bupati Berau Curhat Soal Keterbatasan APBD, Harap DPR RI Bantu Lengkapi Alkes RSUD Tanjung Redeb

Selain itu, Disdukcapil juga mengerahkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk memberikan pelayanan langsung kepada kelompok rentan, seperti lansia, penyandang disabilitas, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), dan korban bencana.

“Sekarang masyarakat bisa mengakses lewat aplikasi, tapi kalau untuk kelompok rentan biasanya ada petugas kami yang akan turun langsung,” jelasnya.

Namun, David mengaku pelaksanaan di lapangan tak selalu mudah. Medan sulit dijangkau, jaringan internet terbatas, dan minimnya fasilitas penginapan menjadi tantangan tersendiri bagi petugas.

“Di beberapa lokasi, petugas kami harus menempuh perjalanan berjam-jam dan tidak bisa langsung kembali karena kondisi medan. Jadi dibutuhkan fasilitas pendukung agar pelayanan bisa tetap optimal,” ucap David.

BACA JUGA: Konsep One Stop Service di Berau Belum Optimal, Disdukcapil Akui Layanan di MPP Masih Terbatas

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: