SAMARINDA, nomorsatukaltim.com – PDIP disorot soal Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP). Yang masih jadi polemik itu. Partai pemenang Pemilu 2019 ini dianggap sebagai pengusul RUU tersebut. Terkait itu, Ketua DPD PDIP Kaltim Irjen Pol (Purn) Safaruddin menanggapi dengan santai.
"Faktanya kan bukan hanya PDIP yang mengusung. Semua setuju diplenokan di DPR," kata Ketua DPD PDIP Kaltim, Irjen Pol (Purn) Safaruddin ketika dimintai komentar media ini, berkaitan aksi penolakan RUU itu di Kaltim .
Seperti diketahui, aksi penolakan itu juga terjadi di Balikpapan dan Samarinda. Di Balikpapan, aksi berlangsung dua hari. Pada 5 Juli di kantor DPRD. Dan 10 Juli, dititik yang sama, Jalan Jenderal Sudirman. Dengan sasaran Pemkot Balikpapan. Bahkan, ketika itu, anggota legislatif ditantang untuk mengucapkan butir-butir Pancasila.
Sebelumnya, aksi yang sama terjadi di Samarinda. Di Kantor DPRD Kaltim pada 3 Juli. Bahkan mereka membawa atribut bendera berwarna merah. Bertuliskan “partai pendukung komunis”.
Menurut Safaruddin, PDIP sama sekali tak tersinggung. "Biarin saja. Orang bukan (bendera) PDIP kok. Saya tidak perlu komentar, karena bukan bendera PDIP," imbuhnya.
Disinggung apakah PDIP yang jadi sorotan publik karena mengusulkan RUU tersebut, berdampak pada berkurangnya elektabilitas partainya itu, mantan Kapolda Kaltim itu tak mau berandai-andai.
"Kita lihat saja nanti. Masa kita mau bicara sekarang. Belum terjadi, kita sudah bicara," kata Safaruddin, yang juga anggota Komisi III DPR RI.
Respons santai juga ditunjukkan Ananda Emira Moeis. Sekretaris DPD PDIP Kaltim, juga anggota DPRD Kaltim. Dalam hal ini, Nanda ---sapaan Ananda Emira Moeis, tetap berpedoman pada instruksi Megawati Soekarnoputri, ketua umum DPP PDIP.
"Santai saja. Yang penting bukan bendera PDIP. Jadi kita enggak tersinggung. Instruksinya jelas. Jangan sampai keluarga besar PDIP terprovokasi. Kalau sampai ada apa-apa, tempuh jalur hukum. Instruksi Bu Ketua Umum," katanya, Selasa (13/7).
Menurut Nanda, bukan hanya PDIP yang mengusulkan RUU itu. "Kita lihat dari fakta yang ada. Sebetulnya yang menyetujui banyak. Kan ada fakta-faktanya. Bisa dibaca. Saat ini, kita sebagai partai Wong Cilik, harus fokus ke rakyat," tuturnya. (sah/dah)