Leonardo Bonucci. ( Valerio Pennicino/Juventus FC)
Atalanta nyaris memperpanjang rekor kemenangan di 10 laga beruntun Seria A saat bersua Juventus. Dua kali memimpin. Menegaskan bahwa mental anak asuh Gian Piero Gasperini bukan kaleng-kaleng. Melawan tim sebesar Juve tak membuat mereka keder. Malah Juve yang dibuat pontang-panting.
Laga tersebut seperti diketahui berujung anti klimaks. Usaha susah payah Atalanta berakhir imbang 2-2. Gara-garanya pemain Atalanta melakukan hansball di kotak penalti. Dua kali. Yang membut Ronaldo membuat dua gol penyeimbang dari titik putih pula.
Usai laga, gelombang reaksi pecinta Serie A sudah bisa ditebak. Yakni perkara ‘voucher’ penalti Juve. Tapi ternyata itu belum seberapa. Kapten Juventus Leonardo Bonucci malah membuat kegegeran lain.
Bonucci seperti sengaja menabur bensin untuk memanasi klub Serie A lainnya. Ia menyebut jika ingin mematahkan dominasi Juve yang sudah meraih scudetto 8 kali beruntun. Syaratnya adalah bermain seperti Juve.
Bukan seperti laga-laga Juve lainnya. Tapi permainan seperti yang ditunjukkan timnya saat menghadapi Atalanta lah yang dijadikan rujukan. Jelas ini sebuah anomali. Kapten tim penguasa Serie A nyaris sedekade terakhir. Berucap seperti mendapat 1 poin dari Atalanta bagaikan memenangkan laga final Liga Champions. Astaga, lupa. Kan Juve sudah lama tidak juara UCL.
"Tim (Juve) telah memenangkan [satu] poin ini. Ini adalah poin yang sangat penting dan spirit yang kami butuhkan sepanjang waktu. Ini krusial, kami mencoba untuk menang tapi kami tidak berhasil," katanya seperti dikutip dari Goal.
"Akan tetapi, menjaga Lazio dan Atalanta dari potensi mengejar kami sungguh sangat penting," ujar bek berusia 33 tahun tersebut.
"Sekarang kami sedang memulihkan energi kami, sebab Rabu akan menghadapi Sassuolo, ini akan jadi laga yang sulit. Mereka bermain dengan gaya sepakbola yang sangat enerjetik," katanya lagi.
"Apa yang kami perlu lihat malam ini adalah hasilnya. Anda bisa memenangkan Scudetto dengan hasil seperti ini," jelas Bonucci, perihal penampilan spartan Juve meredam Atalanta.
"Kami tidak bisa mengkalkulasi [soal peluang Scudetto musim ini], kami tidak bisa melepaskan kaki kami sampai kami secara matematis telah menjadi juara di Serie A," pungkas bek veteran Italia tersebut.
Andai Bonucci benar-benar ingin memberi saran kepada tim lain. Kenapa dia tidak mencontohkan “Mainlah seperti Milan saat menang come back melawan kami” ya? (*/ava)