PPU Berlakukan Protokol Kesehatan, Hewan Kurban Lewati Pemeriksaan Ketat

Jumat 10-07-2020,22:30 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

PENAJAM, DiswayKaltim.com - Jelang Hari Raya Iduladha 1441 Hijriah, stok kebutuhan daging sapi di Kabupaten Penajam Paser (PPU) masih kurang.

Namun begitu, Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menjamin ketersediaan sapi akan bertambah.

Kepala Bidang Peternakan PPU Arif Murdianto menuturkan, berkaca dari tahun sebelumnya, pemotongan sapi pada 2019 ada sekira 745 ekor, 182 ekor kambing. Jumlah tersebut hasil dari pantauan di 333 titik pemotongan dan pemeriksaan di 34 titik.

"Untuk prediksi tahun ini, tidak akan jauh berbeda dengan tahun lalu. Akan tetapi kita juga khawatir turun tapi mudah-mudahan tidak. Karena kan kita tahu ada pandemi," ujarnya, Jumat (10/7).

Ia mengatakan, sampai saat ini jumlah stok sapi baru mencapai 426 ekor. Sementara stok kambing mencapai 117 ekor dari 32 titik yang baru dipantau se-Kabupaten PPU. "Mudah-mudahan semakin bertambah ya," sambungnya.

Jumlah tersebut, lanjutnya, baru dari peternak lokal yang eksis. Baik dari peternak mandiri, kelompok peternak, kelompok pedagang dan pengepul. "Tidak menutup kemungkinan akan bertambah menjelang hari raya," tegasnya.

Adapun kekurangan stok tersebut biasanya akan terpenuhi oleh ternak dari luar daerah. Suplai biasanya didapatkan dari daerah Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sebagian kecil dari Sulawesi.

Arif menuturkan, pihaknya akan menjamin ternak dari luar daerah akan melalui pengecekan. Mulai dari bobot, bibit, kesehatan dan sebagainya  "Yang dari luar. Kita cek dokumen karantinanya. Lalu kita cek ulang riwayat dan fisiknya," ujarnya.

Adapun pihaknya telah menurunkan 28 tim yang tersebar di beberapa kelurahan dan desa untuk pemantauan ketersediaan daging sapi. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan saat hari raya Iduladha.

Diturunkan sejak awal Juli lalu, Arif menjelaskan tim bergerak untuk pemantauan, cek stok termasuk protokol kesehatan ternaknya. Kemudian yang terpenting ia ingatkan saat ini ialah protokol kesehatan yang harus ditaati. Hal itu wajib untuk mengacu dengan arahan Menteri Kesehatan dan gugus tugas COVID-19.

"Diharapkan proses transaksi itu aman. Tidak menjadi wahana untuk penyebaran. Tetap kita awasi protokol kesehatannya," ucap Arif.

Hal itu termasuk juga kita ingatkan saat proses pemotongannya. Ia menuturkan jika bisa proses pemotongan dilaksanakan dengan cara tertutup. "Kalau bisa di RPH (rumah potong hewan) saja. Karena itu tertutup," tandasnya.

Hal itu dilakukan agar tidak terjadi kerumunan yang menyebabkan potensi tersebarnya COVID-19. Pun, imbauan terkait hal ini telah disampaikan ke kecamatan dan kelurahan yang ada di PPU.

Tags :
Kategori :

Terkait