Samarinda, DiswayKaltim.com - Hari ketiga pembongkaran pemukiman bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) kembali berlanjut. Pembongkaran dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan dimulai pada pukul 08.30 Wita, Kamis (9/7/2020).
Seperti biasa. Salah satu warga yang rumahnya berada di pinggir Jalan Dokter Sutomo menolak pembongkaran. Warga ini pun sempat mengancam akan membakar diri. Lantaran tidak ingin rumahnya dibongkar Satpol-PP.
Diketahui kejadian bermula ketika Satpol-PP hendak mengeksekusi hunian di pinggir ruas. Saat satuan penegak perda tersebut menuju rumah salah seorang warga, tiba-tiba pria lanjut usia (lansia) berteriak dengan lantang dari dalam rumahnya.
"Sini kamu maju. Biar kubakar semua, biar aja saya mati daripada aku enggak punya tempat buat tinggal. Maju sini," ucap pria tersebut dengan lantang.
Ia membentak. Mengancam akan membakar diri. Apabila petugas tetap melanjutkan pembongkaran rumahnya tersebut.
Petugas pun akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan pembongkaran rumah pria itu. Lantaran aksi yang dilakukan pria tersebut berpotensi membahayakan dirinya dan orang-orang disekitar.
Satpol-PP pun melanjutkan pembongkaran rumah berikutnya. Dan merobohkan satu tiang baliho.
Tiang baliho yang dirobohkan berada di pinggir jalan tanjakan Pasar Segiri. Satpol-PP beramai-ramai merobohkan tiang tersebut.
"Kita robohkan yang ini dulu ramai-ramai karena posisinya cukup sulit dan memang butuh tenaga banyak untuk ini," tandas salah satu petugas Satpol-PP yang ikut merobohkan tiang. (nad/boy)