Peluang Baru dari Kondisi Normal Baru

Rabu 08-07-2020,11:00 WIB
Reporter : Yoyok Setiyono
Editor : Yoyok Setiyono

Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka juga menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka. “Dimana 10 persen mitra merchant GrabFood dan GrabKios di Balikpapan menambah pegawai baru sejak bergabung dengan Grab,” ujarnya.

UMKM Naik Kelas

Di sisi lain, menurut data Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kota Balikpapan tahun 2019, dari 22.853 UMKM, 85% merupakan usaha mikro.

Melihat hal ini, kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan bisnis kecil untuk bisa beradaptasi dan berkembang menjadi penting, agar ketangguhan ekonomi kota Balikpapan dapat terjaga.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur Fuad Assadin, mengatakan pemanfaatan teknologi mendorong UMKM naik kelas. Dari usaha mikro menjadi usaha kecil, kemudian menengah dan besar. 

“UMKM ini luar biasa. Biarpun skalanya mikro dan kecil, UMKM bisa membuka peluang dan lapangan kerja baru untuk masyarakat di Kalimantan Timur,” tukasnya.

Pemanfaatan teknologi bisa membuat UMKM di Kaltim punya daya saing yang lebih kuat. Selain kesiapan dalam sisi bisnis, pelaku usaha juga harus siap menghadapi ‘new normal’ dengan semua orang yang akan lebih sering berbelanja secara online. “Saya berharap melalui teknologi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di situasi era tatanan baru,” harapnya.

Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi mengatakan kolaborasi perusahaan besar dan UMKM akan membantu upaya membangun perekonomian. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan, 59.685 dari 300.974 orang yang bekerja pada Agustus 2019, termasuk dalam kategori pekerja yang melakukan usaha sendiri.

“Para gig workers harus menciptakan aturan dan kedisiplinan mereka sendiri. Etos kerja harus selalu terjaga sewaktu menjalankan usahanya masing-masing. Kehadiran platform teknologi harus dimanfaatkan para pelaku UMKM agar mereka bisa lebih besar dan maju,” imbuhnya.

Untuk itu, pihaknya minta kepada pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi sebagai peluang untuk bangkit dari pandemi. “Karena dampak pandemi, dirasakan sejumlah sektor usaha bukan hanya UMKM. Sehingga bersama-sama bangkit dalam era tatanan baru,” pungkasnya.

Sementara itu Head of East Indonesia, Grab Indonesia, Halim Wijaya menjelaskan, dengan situasi Indonesia yang semakin bergantung pada kemampuan digital, UMKM harus merangkul teknologi dan melakukan digitalisasi atau mereka akan tertinggal.

Untuk mendukung digitalisasi UMKM, Grab meluncurkan program #TerusUsaha. Sebagai salah satu langkah konkret meningkatkan kemampuan, kapasitas dan jangkauan bagi UMKM termasuk individu dalam menyambut masa depan ekonomi digital.

“Kami percaya ini saatnya UMKM Balikpapan untuk maju dengan inovasi dan saling mengispirasi agar dapat bertahan dan bangkit,” kata Halim Wijaya, dalam virtual conference, Selasa (7/7).

Program ini mencakup berbagai inisiatif akselerasi khusus untuk melatih dan meningkatkan keterampilan UMKM, serta iklan gratis untuk membantu mereka meningkatkan visibilitas secara online, sehingga dapat meningkatkan penjualan.

Grab juga meluncurkan microsite yang dirancang khusus bagi UMKM untuk memberikan tips dan pengetahuan lainnya. Hal itu untuk mengembangkan bisnisnya dan mencukung program #BanggaBuatanIndonesia milik pemerintah.

Ia menyebutkan beberapa program yang difasilitasi dalam #Terususaha adalah penyediaan iklan gratis khusus pada laman utama aplikasi, pelatihan keterampilan dan pertumbuhan bagi bisnis kecil, menciptakan kesempatan pendapatan baru bagi mereka yang membutuhkan menjadi agen individu GrabKios.

Tags :
Kategori :

Terkait