Militer Israel Bombardir Pemukiman Warga di Jalur Gaza

Selasa 07-07-2020,12:21 WIB
Reporter : bayong
Editor : bayong

Jalur Gaza, Diswaykaltim.com - Israel akhirnya benar-benar meluapkan amarahnya. Mereka mengamuk dan mengerahkan pesawat-pesawat tempurnya untuk membombardir Jalur Gaza, Palestina.

Serangan dilancarkan Tentara Keamanan Israel (Israel Defense Force/IDF) Senin (6/7/2020) dini hari waktu setempat. Jet-jet tempur dan helikopter militer Israel beterbangan di langit Gaza. Rudal-rudal ditembakkan ke beberapa lokasi yang telah menjadi target serangan.

Suasana Gaza benar-benar mencekam. Ledakan demi ledakan dari rudal Israel saling bergantian menghantam bangunan. Ledakan rudal Israel menciptakan kobaran api yang besar.

“Beberapa waktu lalu, helikopter tempur dan jet tempur IDF menyerang sasaran teroris organisasi teroris Hamas di Jalur Gaza utara. Serangan itu dilakukan sebagai respons terhadap tembakan roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel malam ini (kemarin, red.),” tulis IDF.

Sebelumnya, kabar Israel menganeksasi wilayah Tepi Barat kian memanas setelah sejumlah pasukan militer Palestina mengabaikan negosisasi kesepatakan perdamaian. Untuk turun melawan inisiasi Israel. Yang dinilai kejam terhadap Tepi Barat. Dengan mengirimkan “roket percobaan” yang diterbangkan ke Israel.

Mahmoud al Zahar sebagai salah satu pendiri Hamas menyampaikan hal ini lewat aksinya dengan cara yang keras. Untuk menghadapi pasukan Zionis. Menurut anggota senior Hamas itu, warga Gaza berani melawan kejinya militer Israel patut dicontoh.

Warga Gaza memang dikenal pemberani. Lantaran mereka yang tinggal di dekat wilayah perbatasan itu. Sejatinya, para penduduk Gaza ini laik menjadi pahlawan pembela negara Palestina.

“Di Jalur Gaza tidak ada orang Yahudi. Tidak ada pekerjaan. (Tetapi) ada kemerdekaan. Ini menekankan fakta bahwa tanah Palestina tidak sepenuhnya dibebaskan,” kata al Zahar, Minggu (5/7/2020).

Al Zahar pun dengan tegas menginginkan Tepi Barat bisa menerapkan keberanian yang sama dengan warga Gaza. Ia mendesak Tepi Barat agar menarik diri dari perjanjian perdamaian. Yang sebelumnya sudah direncanakan. 

“Semua aktor harus membatalkan dan membongkar perjanjian masa lalu seperti operasi keamanan,” ujarnya. Ia menolak solusi kedua negara dan pengakuan negara Israel.

Hamas dan Fatah bersatu dalam aksinya menangkal aneksasi Israel di Tepi Barat. Jalinan kerja sama antara Hamas dan Fatah ini sebagai rancangan serangan terhadap aneksasi Israel serta hak penuh warga Palestina atas kepemilikan tanah serta situs suci Palestina. Tak hanya Gaza dan Tepi Barat.

“Kami akan memulai rencana pembebasan nyata untuk tanah ini dan bukan kebijakan negosiasi,” ucapnya. (viva/qn)

Tags :
Kategori :

Terkait