Pemain Borneo FC dipastikan tak mengalami masalah gaji. (Dian Adi/ Disway Kaltim)
Samarinda, Diswaykaltim.com - Presiden Borneo FC Samarinda Nabil Husein kembali berbicara vocal terhadap kinerja PT LIB selaku operator liga. Bukan perkara jadwal dan regulasi yang belum juga dirilis. Tapi soal anggaran subsidi klub yang masih tertahan.
PT LIB memiliki kewajiban untuk membayar subsidi pada seluruh klub peserta Liga 1. Terhitung sejak Maret 2020. Namun sejauh ini klub peserta liga kasta tertinggi baru mendapat subsidi satu termin. Yakni sebesar Rp 520 juta untuk subsidi bulan Maret.
Sisa 3 bulan, yaitu April, Mei, dan Juni belum ada kabarnya. Hal inilah yang membuat Nabil Husein geram. Pasalnya di masa libur kompetisi seperti sekarang. Klub tak memiliki pendapatan lagi. Sementara pemain dan staf tetap harus menerima gaji walau hanya 25 persen dari nilai kontrak.
"Sebelum berbicara soal subsidi baru di lanjutan Liga 1, saya ingin subsidi yang lama ini dibereskan dahulu. Biar tidak lupa,” kata Nabil, Minggu (5/7/2020).
“Klub-klub sudah menggaji yang maksimal 25 persen itu. Sekarang, ada pertanggungjawaban yang harus ditunaikan oleh PT LIB," lanjutnya.
Dana subsidi termin pertama yang sudah terbayarkan itu pun mengalami keterlambatan pembayaran. Dari situ, menurut Nabil, harusnya PT LIB bisa memperbaiki kinerja.
Meski selalu lantang menyuarakan soal pembayaran subsidi. Nabil menegaskan bahwa pembayaran gaji untuk pemain dan staf Borneo FC Samarinda sejauh ini masih aman. Termasuk soal pembayaran gaji periode Juli-September yang mana ini sudah melampaui masa tanggap darurat COVID-19. Dimana klub bisa saja tidak menggaji pemain hingga September.
Nabil memastikan pembayaran gaji di periode tersebut aman. Soal besaran, ia menolak membeberkan. Yang jelas, antara manajemen dan pemain sudah menjalin kesepakatan tertentu perihal ini.
"Kami sudah memiliki kesepakatan internal yang sudah disetujui oleh para pemain dan pelatih untuk bulan Juli dan Agustus," tutupnya. (ava2)