BONTANG, DiswayKaltim.com – Komisi III DPRD Bontang optimistis pemanfaatan air kolam bekas tambang dari Indominco Mandiri bisa terealisasi.
Ketua Komisi III DPRD Bontang Amir Tosina mengatakan, pemanfaatan air baku dari kolam tambang sudah dilakukan di Kutai Timur. Pemkab Kutai Timur sudah 3 tahun terakhir memanfaatakan air dari bekas kolam tambang milik PT Kaltim Prima Coal (KPC).
“Sudah 3 tahun loh di sini pakai air kolam tambang, tidak ada keluhan sejauh ini,” ujar Amir Tosina kepada wartawan seusai bertolak dari Kutai Timur, Jumat (3/7).
Ia menuturkan, asumsi kolam tambang harus ditanggapi secara jernih. Stigma buruk dari pertambangan perlu diluruskan. Menurut Politisi Gerindra ini, masyarakat harus bisa menilai secara faktual bukan hanya berdasarkan asumsi semata.
“Nah, ini harus diluruskan, supaya kita semua bisa berpandangan secara fakta. Bukan katanya – katanya saja,” ujarnya.
Pemanfaatan air kolam bekas tambang memang masih menjadi perdebatan. Sebagian mendukung, sebagian lain masih khawatir dampaknya terhadap kesehatan.
Namun, ia menawarkan untuk mengkaji persoalan ini secara serius. Bahkan apabila dibutuhkan, pihaknya bisa menggagas pembentukan Panitia Khusus (Pansus).
“Kalau memang butuh kita bisa buatkan Pansus,” ungkap Amir.
Lebih lanjut, ia menuturkan akan menyampaikan hasil kunjungan ke Kutai Timur kepada pimpinan. Selanjutnya, akan dibahas terkait langkah untuk menyikapi persoalan ini.
Sebelumnya, PDAM Tirta Taman mengusulkan agar Bontang memanfaatkan air baku dari bekas kolam tambang. Secara kapasitas air ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan di kota industri.
Di samping itu, saat ini kondisi air tanah di Kota Bontang sudah rawan. Diprediksi ke depan kondisi air tanah kritis. Padahal saat ini pertumbuhan kota bakal terus meningkat. Apalagi kebutuhan untuk industri baru yang mulai berdiri di Bontang. (wal/eny)