Balikpapan, DiswayKaltim - Jajaran Unit Pelaksana Teknis Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan untuk Pantai Manggar Segara Sari ternyata menyimpan keluhan selama bertugas.
Sekiranya, ada 4 hal dikeluhkan, dan itu menyangkut kondisi dan keberlangsungan pantai kebanggaan warga Balikpapan.
Kepala UPTD Pantai Manggar Segara Sari Rusliansyah mengungkapkan, keluhan yang paling utama dan paling penting yakni ancaman abrasi yang semakin memakan bibir pantai setiap tahunnya. Jika abrasi terus dibiarkan, maka keberadaan pantai akan terancam.
"Pertama, tiap tahun pantainya terkikis 5 meter. Saya menjabat sebagai kepala UPTD sudah 5 tahunan. Selama itu pantainya sudah terkikis kurang lebih 30 meter. Bahkan sekarang ini, pohon yang dulunya jauh dari laut, sekarang sudah roboh terhantam ombak. Ada 5 pohon besar yang roboh. Ini di Pantai Manggar," katanya.
Oleh karena itu, terhadap persoalan ini pihaknya mengusulkan kepada pemerintah untuk segera memasang sistem pemecah ombak di kawasan pantai tersebut.
"Pantai ini butuh pemecah ombak. Karena ancamannya abrasi. Dan ombak besar-besar. Apalagi kita kondisinya langsung berhadapan dengan Selat Makassar," imbuhnya.
Kedua, persoalan kurangnya lahan parkir. Dari 12 hektare luas seluruh Pantai Manggar, area parkir yang tersedia hanya kurang lebih 1,5 hektare. Area tampungnya pun dinilai sedikit, yakni sepeda motor 5 ribu unit, mobil 4 roda seribu unit dan mobil roda 6 (bus) 20 unit.
"Parkirannya masih kurang. Kalau ramai, seperti libur Lebaran begini, parkirannya kurang. Harus ada tambahan parkiran," lanjut Rusliansyah, saat ditemui di kantornya.
Ketiga, menyangkut fasilitas kebersihan. Idealnya, kawasan Pantai Manggar Segara Sari disediakan satu unit mobil truk sampah.
"Karena sampah di pantai ini banyak. Bisa sampai puluhan ton. Kalau seperti libur ini, bisa sampai 30-an ton. Itu sudah termasuk sampah dari pengunjung dan sampah yang terbawa arus air laut," ungkapnya.
Rusli mengatakan, pihaknya telah mengajukan mobil truk pengangkut sampah pada tahun 2017 lalu. Kemudian direalisasikan. Satu unit truk sampah. Tapi tahun 2019, mobil truk tersebut ditarik DLH (Dinas Lingkungan Hidup). Sekarang sudah tidak ada mobil truk lagi.
Berikutnya, persoalan jumlah personel keamanan. Menurut Rusli, personel alias sekuriti di pantai tersebut masih kurang. Dan perlu ditambah.
"Di sini sekuriti hanya 1 orang. Tahun 2019 ini sudah kita minta agar ditambah. Kita minta 12 orang. Tapi sekarang belum terealisasi," pungkasnya.
Untuk diketahui, target pendapatan daerah dari Pantai Manggar Segara Sari pada tahun 2019 ini sebesar Rp4,2 miliar. (ari/dah)